EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 67,051.87   |   Ethereum 3,094.12   |   Litecoin 84.19   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 21 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 21 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 21 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 21 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 hari, #Saham AS

Goldman Sachs: 3 Risiko Ekonomi Global 2017

Penulis

Jan Hatzius, ekonom senior Goldman Sachs, mengindikasikan adanya 3 risiko besar dalam ekonomi global. Transisi presiden AS adalah salah satu yang perlu diwaspadai.

Seputarforex.com - Pertumbuhan global mulai menggeliat, tetapi masih ada sejumlah risiko pokok yang akan dihadapi pada tahun 2017; demikian Jan Hatzius, ekonom Goldman Sachs, memperingatkan dalam sebuah konferensi di London pada awal pekan ini.

goldman-sachs-dollar

"Telah ada beberapa kemajuan pertumbuhan yang mengesankan sejak musim panas (tahun 2016)," kata Hatzius sembari menambahkan prediksi konsensus bank-bank Wall Street mengenai pertumbuhan untuk tahun ini adalah 3.6 persen.

Estimasi yang cerah kembali dilatarbelakangi oleh pelonggaran finansial, walaupun kebijakan fiskal di sebagian besar negara dinilai masih lesu. Namun, Hatzius menunjukkan adanya 3 risiko besar yang paling mungkin menjegal outlook naik dalam perekonomian beberapa bulan ke depan, di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Transisi Kepemimpinan Di AS

Risiko pertama adalah transisi pemerintahan di AS yang akan dipresideni oleh Donald Trump. Dikenal sebagai tokoh yang memegang teguh kebijakan proteksi dalam ekonomi, menurut Hatzius, dapat menimbulkan risiko penurunan dalam ekonomi global.

Dalam beberapa kesempatan, Trump telah memberikan indikasi akan diberlakukannya tarif perdagangan yang agresif. Salah satunya adalah kasus Toyota. Trump memberikan sorotan tajam pada raksasa otomotif Jepang tersebut dengan mengancam akan mengenakan pajak yang ekstra besar jika Toyota berani mendirikan pabrik mobil di Mexico produk yang akan dijual di AS. Jika sasaran penjualannya adalah AS, Trump ingin agar Toyota mendirikan pabriknya di AS juga.

 

2. Masalah Politik Di Eropa

"Eropa memang jelas telah menunjukkan peningkatan, tapi masih ada masalah yang sangat signifikan, khususnya dalam pasar tenaga kerja di wilayah Eropa Selatan." tutur ekonom Goldman Sachs tersebut.

Tingkat pengangguran di Spanyol contohnya, persentasenya masih hampir 20%. Sementara 12% masyarakat di Italia tercatat menganggur. Beberapa analis politik khawatir kondisi di Italia akan makin parah setelah pengunduran diri Matteo Renzi. Isu-isu politik besar di Eropa lainnya tahun ini adalah pemilu Prancis, pemilu Jerman, dan tentu saja kelanjutan Brexit.

 

3. Ekonomi Macan Asia

"China terus menunjukkan laju pertumbuhan utang yang sangat cepat, begitupun peningkatan rasio utang terhadap GDP. Jadi, kita perlu mencermati sinyal-sinyal dari China. Khususnya, sejauh mana perkembangan capital flow, karena inilah fokus utama tim ekonom kami (Goldman Sachs) di Asia," kata Hatzius.

277121
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.