EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 22 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Melemah Jelang Review Kebijakan ECB

Penulis

Harga emas di sesi perdagangan Asia pada hari Kamis (21/07) melemah dari pergerakan harga dengan perhatian khusus ke review kebijakan Bank sentral Eropa (ECB). Rapat ECB diselenggarakan beberapa hari sebelum agenda FOMC yang akan mengadakan pertemuan selama dua hari pada pekan depan.

Harga emas di sesi perdagangan Asia pada hari Kamis (21/07) melemah dari pergerakan harga dengan perhatian khusus ke review kebijakan Bank sentral Eropa (ECB). Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,313 dolar AS.

harga emas turun

 

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas untuk pengiriman bulan Agustus melemah sebesar 0.53 persen menjadi 1,312 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan September turun signifikan sebesar 1.47 persen ke level harga 19.33 dolar AS pr troy ons dan tembaga futures untuk pengiriman bulan September ke level harga 2.258 dolar AS per pound mengalami kenaikan sebesar 0.20 persen.

Dalam sesi perdagangan emas hari Rabu malam kemarin, harga emas menurun tajam hingga satu persen seiring dengan menguatnya dolar AS di level tingginya selama empat bulan jelang pengumuman tingkat suku bunga oleh ECB di Frankfurt. Harga emas juga terus berlanjut mengalami pelemahan bersamaan dengan sebagian besar investor yang menantikan hasil rapat terkait dengan kebijakan moneter ECB setelah referendum bersejarah Inggris bulan lalu.

 

Menunggu Hasil Rapat Dua Bank Sentral Penting

Pada hari Rabu kemarin, adapun rilis data indikator ekonomi seperti indeks kepecayaan konsumen di Uni Eropa yang turun tajam menjadi -7.6, padahal di bulan Juni lalu di level 1.8, mengalami penurunan ke level terendahnya sejak bulan November tahun 2014. Sementara itu, ECB diprediksi tidak akan mengubah suku bunganya pada rapat hari Kamis ini, mengingat rilis data yang kurang setelah keputusan negara Inggris untuk keluar dari Uni Eropa pada tanggal 24 Juni lalu.

Rapat ECB diselenggarakan beberapa hari sebelum agenda FOMC yang akan mengadakan pertemuan selama dua hari pada pekan depan. Karena the Fed tidak mengubah keputusan untuk tingkat suku bunga jangka pendek pada rapat FOMC bulan Juni lalu, setiap anggota FOMC kini memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan kapan kenaikan suku bunga AS oleh the Fed akan terjadi ditengah-tengah adanya data tenaga kerja dan perumahan yang membaik. Sedangkan Fed Watch Tool milik CME Group saat ini menilai ada sekitar 41.6 persen peluang kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember nanti, naik dari sekitar 20 persen pada minggu lalu.

Seperti yang sudah diketahui bahwa para investor yang cenderung bullish pada emas akan lebih menyukai adanya pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed. Sedangkan logam mulia seperti emas yang tidak berhubungan langsung dengan suku bunga akan berusaha keras untuk bersaing dengan aset berimbal balik bunga.

268829
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.