Seputarforex - Harga emas melonjak walaupun kenaikan suku bunga The Fed bulan ini nyaris tak terhindarkan. Pasalnya, krisis Rusia-Ukraina masih menjadi fokus pasar komoditas. Harga emas spot naik lebih dari 1% ke $1954.53 per ounce, sementara harga emas futures naik 1.1% ke $1956.70 di sesi perdagangan Jumat (04/Maret) malam. Grafik XAU/USD berikut bahkan menunjukkan lonjakan 1.33% ke $1961.18.
Data Non Farm Payroll yang dirilis malam ini semakin memperkuat rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam dua pekan depan. Kenaikan suku bunga bank sentral AS umumnya akan menjadi penghalang bagi kenaikan harga emas. Namun, logam mulia saat ini justru menambah reli sehubungan dengan perang Rusia-Ukraina.
"Krisis Rusia-Ukraina akan terus mendukung prospek kenaikan harga logam mulia," kata Ole Hansen, analis dari Saxo Bank... Ini bukan hanya karena potensi permintaan safe haven dalam jangka pendek yang pasang surut. Akan tetapi, yang lebih penting adalah tentang apa arti tensi (Rusia-Ukraina) pada inflasi, pertumbuhan, dan ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral."
Dalam berita terbaru, pasukan Rusia dilaporkan telah menguasai sejumlah pangkalan nuklir di Ukraina. Presiden Ukraina Volodimyr Zelensky bahkan menduga jika Rusia sengaja menyulut kebakaran di PLTN Zaporizhzhia dan meningkatkan risiko ledakan yang serupa dengan tragedi Chernobyl.
Sementara itu, blok Barat masih menekan Rusia dengan sanksi-sanksi ekonomi. Bank-bank, korporasi, dan perusahaan individu asal Rusia diblokir dari jaringan perbankan global SWIFT. Masyarakat Rusia mulai mengeluhkan Dolar AS yang menghilang dan nilai tukar Rubel yang semakin hancur.
Emas bukan satu-satunya logam mulia yang paling diperhatikan investor di tengah krisis Rusia-Ukraina. Ada pula Palladium yang merupakan logam penting untuk campuran material mesin dan perhiasan. Sekitar 40% palladium dunia diproduksi oleh Rusia, sehingga invasi Rusia ke Ukraina telah menghambat distribusi Palladium ke sejumlah negara. Harga Palladium saat ini meroket 6% ke $2942.65 per ounce.
