Harga minyak futures masih beredar di dekat level rendah 7 persen pada Kamis (09/04) pagi hari ini setelah data pemerintah AS menunjukkan ada kenaikan mingguan yang terbesar pada cadangan minyak AS sejak tahun 2001. Ditambah lagi dengan laporan dari Arab Saudi tentang catatan produksinya pada bulan Maret.
Harga minyak crude oil AS ditutup turun $3.56 atau 6.6 persen, sekitar $50.42 per barel. Harga komoditas tersebut telah menghapus perolehan tahun 2015 dan telah mengalami total penurunan sebanyak 5.4 persen sepanjang tahun ini. Di samping itu, harga minyak brent mengalami penurunan hingga $3.30 ke $56.90 per barel.
Cadangan crude oil AS membanjir hingga 10.95 juta barel menjadi total 482.39 juta barel dalam satu pekan yang berakhir pada tanggal 3 April, demikian isi laporan mingguan dari EIA. Sedangkan prediksi para analis Reuters memperkirakan adanya tambahan sebanyak 3.4 juta barel.
Melimpahnya Cadangan Minyak
"Laporan tersebut sangat bearish dengan besarnya cadangan crude oil yang ada saat ini dan agak mengejutkan juga ada kenaikan dalam cadangan gasolin," ungkap John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York. Cadangan crude oil di Cushing, Oklahoma, pusat penyiimpanan, dan poin pengiriman untuk kontrak crude AS meningkat 1.2 juta barel, demikian ungkap EIA, lompatan yang lebih besar dibandingkan dengan ekspektasi. Irak dan Libya pun meningkatkan outputnya untuk bulan Maret, menambah lebih banyak produksi OPEC, yang menjadi 31.5 juta barel per hari pada bulan lalu, demikian menurut data dari Swiss yang dirangkum oleh CNBC.