EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 4 jam lalu, #Saham AS

Inflasi Inggris Melorot, Poundsterling Merosot

Penulis

Poundsterling memperpanjang kelemahannya terhadap Dolar AS pada Selasa (14/10) sore ini, kembali mendekati level rendah 11 bulan menyusul data inflasi Inggris bulan lalu yang dilaporkan melambat hingga mencapai level rendah lima tahunnya.

Poundsterling memperpanjang kelemahannya terhadap Dolar AS pada Selasa (14/10) sore ini, kembali mendekati level rendah 11 bulan menyusul data inflasi Inggris bulan lalu yang dilaporkan melambat hingga mencapai level rendah lima tahunnya. Di tambah lagi, pada hari ini Dolar AS mulai meninggalkan level rendahnya meski pertumbuhan global masih mengkhawatirkan.

pound_9
GBP/USD menyentuh 1.5978 di awal sesi perdagangan Eropa, level terendah pair tersebut sejak tangal 6 Oktober. GBP/USD kemudian terkonsolidasi pada 1.5973 atau mundur sebanyak 0.69 persen.

Biro Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan bahwa tingkat inflasi melambat hingga 1.2 persen bulan lalu dari sebelumnya di 1.5 persen. Angka tersebut lebih rendah daripada ekspektasi para ekonom yang memperkirakan penurunan hanya akan mencapai 1.4 persen saja. Secara month-over-month, indeks harga konsumen Inggris untuk bulan September terbilang flat, setelah naik 0.4 persen pada bulan Agustus.

Inflasi inti tidak termasuk harga makanan, energi, alkohol, dan tembakau mengalami kenaikan hingga 1.5 persen bulan lalu, turun dari 1.9 persen bulan Agustus. Para analis mengekspektasikan inflasi inti akan mengalami kenaikan sebanyak 1.8 persen bulan September.

Sementara itu, terhadap Euro Poundsterling pun masih kalah unggul dengan EUR/GBP bertambah sebanyak 0.16% ke 0.7941, meskipun Jerman melaporkan bahwa data ZEW-nya makin memburuk dengan hasil 3.6, jauh menurun daripada sebelumnya di 6.9.

Di samping itu, Inggris juga disibukkan oleh kekhawatiran akan merebaknya virus Ebola. Senin (13/10) kemarin Pemerintah Inggris memutuskan untuk melakukan uji Ebola di Bandara Heathrow setelah Menteri Kesehatan, Jeremy Hunt, mendiagnosa bahwa ada kemungkinan Inggris akan terjangkit Ebola pada akhir tahun.

205999
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.