EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.530   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,368.02/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 39,387.76   |   Nasdaq 16,346.27   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 63,049.96   |   Ethereum 3,036.02   |   Litecoin 83.06   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 45 menit lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 45 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 46 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 46 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 7 jam lalu, #Saham AS

Inggris Terapkan Plan B, Sterling Jatuh Ke Terendah Satu Tahun

Penulis

Pound sterling tumbang karena pasar khawatir pengetatan pembatasan sosial di Inggris akan menjegal upaya pemulihan ekonomi dan prospek kenaikan suku bunga.

Seputarforex - Pound sterling terpuruk pada kisaran 1.3200 terhadap dolar AS dalam perdagangan hari Kamis ini (9/Desember), menetap pada rekor terendah satu tahun yang dihuninya sejak penutupan perdagangan kemarin. Pelaku pasar khawatir pengetatan pembatasan sosial di Inggris akan menjegal upaya pemulihan ekonomi dan semakin mengikis prospek kenaikan suku bunga.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via TradingView

Pada hari Rabu, PM Inggris Boris Johnson mengumumkan pemberlakukan "Plan B" untuk melawan gelombang baru virus korona. Instruksi pemerintah Inggris bagi masyarakat antara lain mengenakan masker di tempat publik mulai hari Jumat, bekerja dari rumah mulai hari Senin, dan menunjukkan paspor vaksin untuk memasuki pusat-pusat keramaian tertentu mulai hari Rabu mendatang.

Sebagian besar ketentuan itu merupakan pemulihan dari pembatasan sosial yang sebelumnya sudah ditarik oleh pemerintah. Sejumlah analis menilai langkah pemerintah dapat memukul bidang-bidang usaha tertentu yang masih berada dalam situasi kritis. Bank sentral Inggris (BoE) pun berpotensi gagal menaikkan suku bunga bulan ini gegara peningkatan ketidakpastian ekonomi.

Matthew Fell dari Confederation of British Industry mengatakan, "Pembatasan baru adalah kemunduran besar bagi bisnis, terutama mereka yang bergerak dalam hospitality dan retail yang berada dalam periode kritis, juga yang lainnya seperti transportasi."

Sedangkan Neil Jones dari Mizuho berpendapat, "Pound mengalami aksi jual karena pembatasan Plan B kemungkinan menghasilkan kemunduran dalam ekspektasi kenaikan suku bunga BoE untuk Desember. (Saya) akan memperkirakan Sterling untuk terus terbebani melawan USD dan (mata uang) G10 lainnya. Tampaknya seperti momentum penurunan lebih lanjut memasuki akhir tahun."

Para analis kini memprediksi BoE akan memilih untuk "bersabar" dalam rapat kebijakan BoE pekan depan. Peluang kenaikan suku bunga BoE paling besar masih tetap terletak pada kuartal pertama tahun 2022.

Download Seputarforex App

296941
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.