EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,314.15/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 19 jam lalu, #Saham AS

Jelang FOMC: Pasar Sudah Siap Tapering, Fokus Ke Timing Kenaikan Suku Bunga

Penulis

Pergerakan Dolar AS terbilang beragam pada Rabu (29/10) ini, masih menanti keputusan The Fed yang akan diumumkan Kamis dini hari nanti. The Fed diekspektasikan untuk mengumumkan pengakhiran program pelonggaran stimulus masif yang telah dilaksanakan semenjak krisis finansial tahun 2008. Dan diperkirakan, pasar akan mengabaikan hal tersebut selama The Fed masih berkecenderungan dovish terkait suku bunga.

Pergerakan Dolar AS terbilang beragam pada Rabu (29/10) ini, masih menanti keputusan dari rapat kebijakan The Fed (FOMC) yang akan diumumkan Kamis dini hari nanti. The Fed diekspektasikan untuk mengumumkan pengakhiran program pelonggaran stimulus masif yang telah dilaksanakan semenjak krisis finansial tahun 2008. Dan diperkirakan, pasar akan mengabaikan hal tersebut selama The Fed masih berkecenderungan dovish terkait suku bunga.

pemulihan_ekonomi_as

 

Tak Ada Yang Menggemparkan

Menurut John Briggs, Kepala Strategi Aset di RBSang diwawancarai oleh CNBC, bulan lalu FOMC The Fed tidak menghasilkan kebijakan yang memicu spekulasi intensif di pasar. Begitu juga dengan bulan ini, The Fed diramalkan tidak akan menyampaikan sesuatu yang menggemparkan (terkait suku bunga).

Pengamat-pengamat The Fed mengatakan bahwa Bank Sentral AS tersebut tampaknya tidak akan mengubah pernyataannya yang menyebutkan "untuk waktu yang disesuaikan" dalam kaitannya terhadap masalah kenaikan suku bunga. Hal itulah yang menjadi fokus spekulasi bulan lalu, dan menjadi sebuah gagasan yang juga menghentikan spekulasi mengenai kondisi pasar tenaga kerja.

 

Fokus Pasar Ke Suku Bunga

Diane Swong, Kepala Ekonom di Mesirow Financial, berpendapat bahwa The Fed tak ingin mengirimkan sinyal yang salah. Mereka tak mau sembarangan di pasar. Menurut Swong, The Fed mungkin akan sedikit bullish dalam pasar tenaga kerja namun mereka akan tetap berkiblat pada inflasi. Inflasi AS masih menjadi kekhawatiran utama para pejabat The Fed. Dan terkait tapering, pasar nampaknya telah melakukan persiapan yang matang, sehingga tak akan muncul pengaruh yang terlalu signifikan. Fokus utama FOMC kali ini adalah kapan kira-kira suku bunga akan dinaikkan, demikian tutur Swong.

209375
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.