EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 4 jam lalu, #Saham AS

Kashkari The Fed: Suku Bunga The Fed Bisa Lampaui 4.75 Persen

Penulis

Menurut Neel Kashkari, The Fed kemungkinan besar perlu menaikkan suku bunga hingga melampaui target 4.75 persen apabila lonjakan inflasi tidak kunjung mereda.

Seputarforex - Prospek kenaikan suku bunga The Fed kembali mencuat pasca pernyataan Neel Kashkari, Presiden The Fed Minneapolis. Ia mengatakan bahwa laju rate hike dapat lebih tinggi dari target sebelumnya apabila inflasi tidak kunjung berkurang.

Neel Kashkari

Dalam acara Women Corporate Directors di Minnesota kemarin, Kashkari menekankan bahwa suku bunga diperkirakan akan mencapai pertengahan 4 persen pada awal tahun 2023. Namun, tidak tertutup kemungkinan suku bunga naik lebih tinggi lagi apabila harga konsumen terus meningkat.

"Saya memperkirakan suku bunga The Fed akan mencapai 4.5 persen pada awal tahun 2023 mendatang.Aapabila kita tidak mendapati adanya penurunan inflasi, maka tidak ada alasan bagi saya untuk menahan suku bunga pada kisaran 4.5 – 4.75 persen," demikian ungkap Kashkari.

Pernyataan terbaru Kashkari mengindikasikan bahwa bank sentral AS membuka segala kemungkinan demi menjinakkan inflasi, termasuk mengerek suku bunga melebihi target yang dipatok selama ini. Namun, statement Kashkari ini kemungkinan tidak terlalu berdampak mengingat posisinya sebagai anggota non-voting dalam dewan pembuat kebijakan The Fed (FOMC) saat ini.

 

Inflasi Terus Naik, Pasar Waspadai Pengumuman The Fed Bulan Depan

Perlu diketahui bahwa The Fed telah berulang kali melakukan rate hike dalam beberapa bulan terakhir karena lonjakan inflasi yang mencapai rekor tertinggi. Namun, rate hike yang dilakukan secara agresif tidak cukup untuk menjinakkan inflasi. Data PCE Inti bulan September bahkan naik 5.1 persen secara tahunan, lebih tinggi dari kenaikan 4.9 persen pada bulan sebelumnya.

"Angka (suku bunga) yang saya perkirakan didasarkan pada median inflasi konsumen AS dalam beberapa bulan terakhir. Apabila lonjakan inflasi pada bulan mendatang tidak kunjung turun, maka saya tidak melihat bagaimana cara untuk menghentikan kenaikan suku bunga lanjutan," pungkas Kashkari.

Perhatian pasar selanjutnya akan tertuju pada pertemuan The Fed pada tanggal 1 – 2 November untuk pengumuman suku bunga dan proyeksi kebijakan moneter. Sebagian pakar memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga 75 basis poin (bps) untuk yang keempat kalinya dalam tahun ini.

Download Seputarforex App

298408
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.