Kepercayaan konsumen Jepang memburuk untuk pertama kalinya dalam empat bulan hingga Agustus. Menurut Cabinet Office, indeks sentimen konsumen berada pada posisi 41.2 pada bulan Agustus, atau menurun dari 41.5 pada bulan Juli. Angka indeks 50 mengindikasikan bahwa jumlah orang yang optimis dan pesismis sama.
Survei ini, yang juga melibatkan pandangan pada pemasukan dan ketenagakerjaan, dirilis sehari setelah pertumbuhan perekonomian Jepang menyusut 1.8% antara bulan April dan bulan Juni. Kemerosotan GDP yang cukup mengejutkan kemarin disebut-sebut adalah akibat dari kenaikan pajak penjualan yang dilaksanakan mulai bulan April lalu dari 5% menjadi 8%. Kenaikan pajak selanjutnya direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2015.
Saat ini, banyak sekali pihak dan pengamat ekonomi yang menyarankan agar PM Shinzo Abe menunda kenaikan pajak berikutnya. Sementara itu, bank sentral Jepang pun tengah menghadapi permintaan untuk menambah jumlah stimulus. Menanggapi hal ini, Menteri Ekonomi Jepang Akira Amari mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa pihak pemerintah siap untuk melancarkan paket stimulus demi menghadapi imbas dari kenaikan pajak nantinya. Menyusul laproan ini, USD/JPY kian menguat ke posisi 106.319.