Melonjaknya sektor pariwisata Australia turut mendorong naik pasar tenaga kerjanya. Solidnya data iklan lowongan pekerjaan diharapkan dapat menjadi indikasi akan membaiknya sektor ketenagakerjaan resmi Australia nantinya. Di hari Senin (09/11) ini, data iklan lowongan kerja Australia dilaporkan meningkat dalam tiga bulan berturut-turut hingga Oktober, dengan aktivitas perekonomian secara keseluruhan yang masih terpantau solid setidaknya hingga tahun depan.
Iklan lowongan kerja Australia di internet dan surat kabar meningkat 0.4 persen pada bulan lalu, meski lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan iklan lowongan kerja sebanyak 3.8 persen pada bulan September. Sementara itu, iklan lowongan kerja Australia dalam 12 bulan hingga Oktober mengalami kenaikan 12.1 persen dengan penyesuaian musiman yang didata oleh ANZ.
Berkat Industri Pariwisata
Warren Hogan, Kepala Ekonom ANZ, mengatakan pada sebuah portal berita Australia, bahwa industri non pertambangan terdukung oleh faktor-faktor ekonomi regional Australua saat ini seperti lemahnya Dolar Australia, rendahnya suku bunga, serta booming dalam sektor perumahan.
"Secara khusus, sejumlah industri jasa sedang mengalami permintaan yang relatif kuat, dan industri-industri semacam ini biasanya dapat menyerap tenaga kerja secara intensif," tutur Hogan.
Sementara itu, Kepala Ekonom CommSec, Craig James, mengatakan bahwa pendongkrak paling utama sektor tenaga kerja Australia saat ini adalah dari industri pariwisata. Menurut James, data menunjukkan adanya rekor kedatangan turis yang cukup besar ke Australia dari China termasuk Hong Kong, melalui New Zealand.
Kenaikan jumlah wisatawan bahkan mencapai 20 persen dalam basis tahunan. Data pariwisata yang berkorelasi baik dengan data tenaga kerja ini, lanjut James, dapat membuat Bank Sentral Australia (RBA) makin percaya diri dengan kebijakan moneter yang telah diambilnya.
AUD/USD Berusaha Maju
Merespon data tersebut, AUD/USD nampak sedang menunjukkan usaha keras untuk mendobrak naik ke level 0.7049 di level rendah. Sebelumnya, AUD/USD tergelincir 0.1 persen ke angka 0.7034 setelah sebelumnya turun ke angka 0.7016, level terendah sejak awal Oktober pasca laporan NFP AS akhir pekan kemarin.