EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,410.61/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 16 jam lalu, #Saham AS

Ketidakpastian Global Meningkat, Dolar AS Melambung

Penulis

Penarikan pasukan militer AS di Afghanistan, aturan baru China pada perusahaan teknologi, dan kenaikan kasus COVID-19 menaikkan daya tarik Dolar AS sebagai safe haven.

Seputarforex - Dolar AS melonjak lebih dari setengah persen di sesi perdagangan Selasa (17/Agustus) malam ini. Konflik politik di Afghanistan, rencana pengaturan internet China, dan kasus infeksi COVID-19 Delta, memicu aksi pembelian Dolar AS sebagai safe haven. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS naik 0.53% menuju 93.09, level tertinggi sejak 11 Agustus.

dxy

 

3 Faktor Yang Menyebabkan Ketidakpastian Global

Semenjak Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan, kelompok Taliban kembali menduduki pemerintahan. Mereka menguasai Kabul sehingga membuat rakyat sipil yang ketakutan berbondong-bondong melarikan diri lewat jalur udara.

Menurut analisis Christoper Smart dari Barings Investment Institute, pasar semestinya berhati-hati dalam menginterpretasikan peristiwa dramatis di negara yang skala ekonominya kecil. Apabila China dan Rusia segera mengakui pemerintahan Afghanistan yang baru dengan Taliban, maka prestise AS dapat terancam dan berpotensi mempengaruhi posisi obligasi AS sebagai safe haven, begitu pula dengan peran Dolar AS sebagai mata uang cadangan devisa global.

Terlepas dari carut-marut di Afghanistan, penguatan Dolar AS malam ini terjadi pula akibat runtuhnya saham Asia sehubungan dengan kebijakan China pada internet. Pagi tadi, regulator pasar China mengeluarkan rancangan aturan yang bertujuan untuk menghentikan persaingan tidak sehat di internet, mengingat Beijing terus melakukan crack down terhadap sektor teknologi negara itu.

Aturan yang diterbitkan oleh Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (SAMR) tersebut mencakup berbagai bidang, mulai dari larangan tentang cara perusahaan dapat menggunakan data, hingga menghapus ulasan produk palsu. Menyusul kabar ini, saham-saham teknologi pun berguguran.

Di sisi lain, kenaikan infeksi COVID-19 varian Delta masih menjadi perhatian. New Zealand kini terpaksa lockdown begitu kasus COVID-19 pertama sejak Februari kembali muncul. Auckland, wilayah yang melaporkan kasus tersebut, akan di-lockdown 7 hari. Akibatnya, NZD/USD seketika longsor.

"Dolar AS sedang berperan seiring dengan kenaikan risiko global," kata Joe Manimbo, analis dari Western Union Business Solutions. "Sebagian dorongan datang dari trio ketidakpastian di China, Afghanistan, dan virus yang terus meningkat. Penjualan ritel AS yang jatuh bahkan tidak diperhatikan karena dianggap tak sanggup menghentikan outlook bullish Dolar dari penguatan pasar ketenagakerjaan."

Sebagai informasi, Penjualan Ritel AS anjlok ke -1.1% pada bulan Juli. Data tesebut lebih rendah daripada ekspektasi penurunan 0.3% dan melemah dari pencapaian periode sebelumnya di 0.7%.

retail-sales

Download Seputarforex App

296238
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.