EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 155.850   |   GBP/USD 1.247   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,311.62/oz   |   Silver 27.92/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Krisis Gas Eropa Memburuk, Euro dan Pound Karam Serempak

Penulis

Krisis gas Eropa memburuk akibat kemungkinan pemangkasan pasokan lanjutan dari Rusia, serta meluasnya mogok kerja di Norwegia. Akibatnya, euro dan pound amblas.

Seputarforex - Pound sterling terpuruk pada level terendah 1.1957 terhadap dolar AS dalam perdagangan sesi Asia hari Rabu (6/Juli), sementara euro terpaku pada rekor terendah dua dekade yang dihuni sejak kemarin. Kedua mata uang ini terpukul oleh gelombang risk-off global sehubungan dengan kekhawatiran resesi yang timbul seiring merebaknya krisis gas Eropa, sedangkan dolar AS dan yen Jepang menguat berkat tingginya minat pasar mengincar safe haven.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via TradingView

 

Eskalasi Krisis Gas Eropa

Kekhawatiran pasar mencuat ketika media massa melaporkan bahwa Rusia memutus pasokan gas melalui jalur Yamal-Eropa kemarin. Pasokan via jalur pipa Nordstream 1 saat ini juga sudah merosot hingga 60% dan berpotensi ditutup dalam beberapa hari ke depan sehubungan dengan maintenance terjadwal mulai 11 Juli.

Situasi kini kian kritis karena eskalasi mogok kerja di ladang gas Norwegia berpotensi menciutkan ketersediaan gas Eropa lebih lanjut. Perusahaan BUMN bidang energi Norwegia, Equinor, telah menutup tiga ladang migas sejak Senin, serta memeringatkan bahwa aktivitas ladang-ladang lain juga terancam.

Norwegia memeringatkan bahwa pasokan gas ke Inggris kemungkinan akan putus pada akhir pekan ini jika mogok kerja karyawan meluas ke lebih banyak ladang gas. Situasi Norwegia mengancam ketahanan energi Inggris, meskipun negerinya Ratu Elizabeth II ini tak terlalu terdampak oleh pemutusan pasokan gas Rusia. Eropa juga dapat terdampak, karena gas Norwegia hanya bisa mencapai pasar Eropa melalui Inggris.

Financial Times menyebutkan bahwa hingga 60% pasokan gas Norwegia berisiko terhenti. Gassco, perusahaan BUMN operator pipa gas setempat, bahkan mengatakan bahwa "dalam skenario terburuk, pengiriman ke Inggris bisa terhenti sepenuhnya".

Inggris akan paling terdampak oleh perkembangan situasi Norwegia, karena fasilitas penyimpanan gas utama Inggris telah ditutup pada tahun 2017 akibat penghentian subsidi pemerintah. Di sisi lain, negara-negara Euro justru memiliki simpanan gas yang nyaris penuh karena sengketa dengan Rusia telah memaksa mereka menimbun sejak kuartal kedua tahun ini.

 

Risiko Penjatahan Gas

Belum diketahui bagaimana langkah pemerintah Inggris untuk menanggulangi krisis ini. PM Boris Johnson tengah menghadapi krisis politik baru, karena dua menteri dalam kabinetnya mengundurkan diri. Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid kompak mengundurkan diri dengan alasan perbedaan visi dan kehilangan kepercayaan kepada Johnson.

Sementara itu, Jerman mengumumkan rencana untuk penjatahan jika krisis gas Eropa memburuk. Padahal, penjatahan gas dapat mengakibatkan guncangan ekonomi yang lebih buruk daripada pandemi COVID-19.

"Rencana Jerman jika krisis gas memburuk adalah untuk berpindah dari fase 2 ke fase 3 dalam skema penjatahannya. Industri akan mengalami penjatahan pasokan gasnya. Ini berisiko menimbulkan gangguan signifikan pada manufaktur dan ekspor Jerman, suatu hal yang bahkan tak terjadi di tengah lockdown COVID-19," kata Jordan Rochester, pakar strategi forex Nomura.

"Ini akan benar-benar memukul neraca perdagangan kawasan Euro dan mengakibatkan kelangkaan yang meluas (hingga) menaikkan harga-harga," lanjut Rochester, "Kami memiliki keyakinan yang lebih tinggi bahwa EUR/USD akan menembus paritas menuju 0.98 pada Agustus, dengan risiko pergerakan tidak linear menuju 0.95."

Download Seputarforex App

297917
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.