EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 155.700   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.660   |   Gold 2,331.38/oz   |   Silver 28.38/oz   |   Wall Street 39,299.45   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Neraca Perdagangan Defisit, Rupiah Menciut Ke Level 14,100

Penulis

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS terus mengalami penurunan seiring dengan rilis data neraca perdagangan yang defisit

Seputarforex.com - Neraca perdagangan Indonesia bulan September 2019 mengalami defisit sebesar USD160 juta, jauh dari ekspektasi yang ditargetkan yaitu surplus USD100 juta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi ini dipengaruhi oleh sektor migas yang mengalami defisit sebesar USD761 juta, sedangkan surplus non migas hanya USD601 juta.

Kepala BPS Suhariyanto mengakumulasi defisit neraca perdagangan Indonesia Januari-September 2019 telah mencapai USD1.9 miliar. Tentunya, angka ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal III. Defisit necara perdagangan juga bisa berdampak pada membengkaknya defisit transaksi berjalan (current account defisit), yang selama ini menjadi kendala dalam perekonomian Indonesia.

"Posisi tahun lalu dengan periode yang sama, mengalami surplus, tapi tahun ini defisit. Angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III akan dipengaruhi oleh defisit ini," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Kantor BPS Jakarta pada Selasa (15/Oktober).

neraca perdagangan

Meski begitu, ia mengatakan neraca perdagangan Indonesia masih berada di posisi surplus terbesar terhadap Amerika Serikat. Sebaliknya, neraca perdagangan Indonesia defisit terhadap Australia, Thailand, dan China. Selain neraca perdagangan, BPS juga merilis data ekspor dan impor berbasis tahunan (yoy).

Nilai ekspor mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya -5.84% ke -5.74%. Sementara itu, impor juga mengalami peningkatan dari -15.60% menjadi -2.41%. Data ini menunjukkan bahwa nilai ekspor maupun impor Indonesia sama-sama mengalami penyempitan defisit.

 

Rupiah Tak Berdaya Melawan Dolar AS

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah pasca rilisn data neraca perdagangan Indonesia pada Selasa (15/Oktober). Kondisi ini menandai kenaikan USD/IDR sebesar 0.21% ke level Rp14,165. Angka ini tidak berbeda jauh dibandingkan kurs versi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang Rp14,140.

kurs rupiah versus dolar as

Padahal, Rupiah sempat menguat tipis versus Dolar AS pada akhir pekan lalu sejalan dengan kabar positif dari negosiasi dagang AS-China. Kala itu, mata uang garuda menyentuh angka Rp14,126 (versi Kurs Jisdor).

290551
Penulis

Sudah terjun di dunia jurnalis sejak 2013. Aktif menulis di media cetak, online, dan website pribadi dengan berbagai macam topik. Selain itu, juga trading saham sejak 2018.