EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.530   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,369.34/oz   |   Silver 28.43/oz   |   Wall Street 39,453.55   |   Nasdaq 16,346.27   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 63,049.96   |   Ethereum 3,036.02   |   Litecoin 83.06   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 13 jam lalu, #Saham AS

Notulen FOMC: Kenaikan Suku Bunga Dibutuhkan Sampai Inflasi Menjinak

Penulis

Notulen pertemuan FOMC menunjukkan sebagian besar anggota setuju untuk terus menaikkan suku bunga. Target suku bunga kini menjadi 5.25 – 5.5 persen.

Seputarforex - Hasil notulen untuk rapat FOMC awal tahun ini menyatakan bahwa para pembuat kebijakan sepakat untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut sampai inflasi turun secara substansial. Indeks Dolar menguat nyaris 1 persen ke kisaran tertinggi 6 pekan pasca rilis data tersebut. Namun pada perdagangan siang ini (23/Februari), harga terkoreksi 0.04 persen di level 104.45.

Indeks Dolar
Notulen rapat FOMC mencermati kondisi pasar tenaga kerja yang sangat ketat dan inflasi tinggi, sehingga mayoritas anggota terus mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Dalam hal ini, prospek inflasi tetap menjadi faktor kunci yang akan menentukan arah kebijakan moneter.

Mengenai laju inflasi yang terlihat melemah selama beberapa bulan ke belakang, FOMC menekankan bahwa hal itu belum cukup untuk mengonfirmasi penurunan trend inflasi secara berkelanjutan.

Pada pertemuan terakhir, The Fed menaikkan suku bunga 25 bps dari 4.5 persen menjadi 4.75 persen. Namun, kebijakan itu ternyata tidak mendapat dukungan secara penuh. Beberapa anggota lainnya justru lebih menghendaki The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 bps untuk mendorong kebijakan restriktif secepat mungkin. Hal itu diharapkan dapat menurunkan inflasi ke kisaran target secara lebih cepat.

Pelaku pasar saat ini bertaruh bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada dua pertemuan berikutnya. Lebih jauh, pasar cukup optimis The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga pada pertemuan Juni. Apabila skenario Fed rate hike Juni terwujud, maka suku bunga akan mencapai kisaran 5.25 – 5.5 persen. Angka ini melampaui target suku bunga sebelumnya pada kisaran 5 – 5.25 persen saja.

"Target kami sekarang untuk suku bunga terminal The Fed berada pada kisaran 5.5 persen. Saya pikir ada argumen yang bagus dari posisi kami saat ini karena Anda akan melihat kenaikan suku bunga setidaknya 50 bps hingga 75 bps," kata Brian Mulberry, manager portofolio di Zacks Investment Management.

Download Seputarforex App

299028
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.