Seputarforex.com - Risiko-risiko akibat pesatnya pertumbuhan harga rumah, masih menjadi perhatian utama Bank Sentral Australia (RBA). Dalam rapat kebijakan moneter tanggal 2 Mei lalu, RBA memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya.
"Pertumbuhan kredit perumahan terus melonjak melampaui pertumbuhan pendapat masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa risiko yang berhubungan dengan anggaran rumah tangga masih mengalami kenaikan," tulis notulen rapat RBA yang dirilis pada hari Selasa (16/Mei) ini.
Perkuat Standar Kebijakan Kredit Rumah
Untuk mengurangi risiko-risiko ini, pemerintah Australia berusaha memperkuat standar kebijakan kredit rumah, serta memastikan bahwa kemampuan layanan peminjaman telah sesuai dengan latar belakang keuangan saat ini. Akan tetapi, notulen juga menambahkan, dampak dari kebijakan ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk bisa dinilai efektivitasnya.
RBA sepakat untuk mempertahankan tingkat suku bunganya di level rendah 1.5 persen bulan ini. Dengan tetap berpegang teguh pada mandat kebijakan yang akomodatif, bank sentral mempertahankan pandangan mereka akan outlook ekonomi yang positif. RBA akan kembali menggelar rapat kebijakan moneter pada tanggal 6 Juni. Para analis mengekspektasikan tidak akan ada perubahan lagi dalam tingkat suku bunga.
Sektor perumahan masih menjadi perhatian utama para pembuat kebijakan. Mereka dengan seksama mengawasi booming pasar perumahan di Sydney dan Melbourne. Pada hari Senin kemarin, Biro Statistik Nasional Australia melaporkan bahwa pinjaman perumahan mendingin pada bulan Maret, dan selama dua bulan berturut-turut.
Menyusul rilis notulen kebijakan moneter RBA tersebut, AUD/USD diperdagangkan naik tipis ke angka 0.7425, namun kemudian menurun ke angka 0.74110 saat berita ini ditulis.