Zona Euro membutuhkan langkah (stimulus) tambahan demi mengantisipasi kemungkinan "kalah"nya upaya kebijakan fiskal, dengan tujuan agar pertumbuhan ekonomi tetap aman. Pernyataan tersebut diutarakan oleh pejabat ECB, Ewald Nowotny, dalam wawancaranya dengan Poland's Rzeczpospolita di hari Senin (19/19) ini yang dikutip oleh Reuters.
Mengulangi pernyataannya pada hari Kamis pekan lalu yang sukses memelorotkan EUR/USD dari level tinggi, Nowotny mengatakan, "Hal ini (langkah tambahan) diaplikasikan ke dalam reformasi struktural dan kebijakan fiskal," tuturnya dalam sebuah wawancara dengan media Polandia tersebut.
Saat ditanya apakah pernyataannya itu berarti bahwa kebijakan fiskal Zona Euro seharusnya lebih ekspansif, Nowotny menanggapi dengan mengatakan,"Untuk beberapa waktu tertentu (kebijakan) kan sudah restrictive (terbatas). Kalau sekarang, sudah bisa dikatakan netral, jadi bisa saja ke depannya akan menjadi lebih ekspansif."
Jelang Rapat ECB Kamis Besok
Pernyataan Nowotny kali ini tidak mendapat respon yang signifikan dari Euro. EUR/USD terakhir diperdagangkan pada posisi 1.1351 setelah mengakhiri sesi perdagangan Jumat lalu di level yang lebih rendah. Banyak pihak yang mempekrirakan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan menyinggung masalah program pelonggaran kuantitatif (QE)-nya pada pertemuan hari Kamis mendatang.
Sebelumnya, angka inflasi konsumen (CPI) Zona Euro dilaporkan mengalami penurunan hingga -0.1 persen pada bulan September 2015 dalam basis tahunan sesuai dengan ekspektasi. Di bulan Agustus, CPI Zona Euro juga menurun 0.1 persen. Angka tersebut merupakan angka negatif yang pertama kalinya sejak ECB meluncurkan program pembelian asetnya mulai bulan Maret silam.