Produksi industri Tiongkok mendapatkan momentum pada bulan Mei kemarin, sementara pertumbuhan dalam sektor penjualan retail masih dalam laju yang sama dengan bulan lalu, menunjukkan adanya sinyal-sinyal stabilisasi di perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Output industri China naik 6.1 pada bulan lalu dari tahun sebelumnya, demikian dicatat oleh Biro Statistik pada hari Kamis (11/06) ini, berakselerasi dari posisi 5.9 persen pada bulan April dan mematahkan proyeksi rata-rata yang memperkirakan kenaikan akan terjadi sebanyak 6.0 persen menurut survei Bloomberg. Penjualan retail bertambah 10.1 persen pada bulan Mei, sedangkan investasi aset tetap, tidak termasuk, masyarakat pedesaan, mendaki kenaikan 11.4 persen dalam lima bulan pertama.
Stabilisasi
Li Wei, ekonom China di Commenwealth Bank of Australia di Sydney mengatakan pada Bloomberg bahwa terjadinya stabilisasi dalam perindustrian ataupun akselerasi dalam tingkat yang sedang, mengindikasikan bahwa performa ekonomi Tiongkok tampaknya tidak akan buruk dalam beberapa bulan mendatang. Dua sektor baik produksi industri dan belanja konsumen tampaknya akan membaik dalam tengah tahun kedua ini.
Sejumlah pandangan umum dalam perekonomian menunjukkan adanya kemelorotan dalam lingkungan domestik setelah laporan mengenai data inflasi dan perdagangan yang dirilis awal pekan ini. Secara luas, pasar mengharapkan agar PBOC kembali memotong tingkat suku bunga dan melonggarkan kebijakan fiskalnya.