Euro sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan di hari Rabu (11/11) ini tetapi masih di level rendah, seiring dengan ketidakpastian politik di Portugal. Hal itu menjadi alasan bagi para trader mata uang untuk memasang posisi jual di pasar. Akan tetapi, spekulasi mengenai penambahan stimulus yang akan dilancarkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) di sisi lain masih menjadi penekan kekuatan Euro.
EUR/USD Tidak Stabil, Gonjang-Ganjing Portugal
Euro bergerak tidak stabil di kisaran 1.0742 per Dolar AS di siang hari ini, berusaha memulihkan diri dari level di bawah 1.0700 yang sempat tersentuh untuk pertama kalinya di sesi overnight dalam enam bulan terakhir. Pada hari Selasa kemarin, EUR/USD terpuruk hingga 1,0674 setelah menembus level rendah 1.0674 yang sebelumnya tersentuh pasca laporan NFP AS.
Para investor melepas Euro pasca runtuhnya pemerintahan minoritas (minority government) karena partai sayap kiri sukses menggulingkan para penguasa sayap kanan. Keadaan ini merupakan pergerakan kontra terhadap pemerintah untuk yang pertama kalinya sejak pemerintahan diktator tahun 1974.
Menurut Elias Haddad, ahli strategi dari Commonwealth Bank, ketidakpastian politik di Portugal bukanlah pertanda yang baik bagi Euro, meski latar belakang fiskal Portugal pun sebetulnya masih lebih rapi dibandingkan dengan Yunani. Ekspektasi terhadap tambahan stimulus ECB pun masih menekan pergerakan Euro, lanjut Haddad.
Sebaliknya, ekspektasi akan naiknya suku bunga The Fed akan dinaikkan pada pertemuan Desember mendatang untuk yang pertama kalinya terus menjadi sumber energi bagi Dolar AS. Indeks Dolar AS masih di level tinggi 99.345.