Dollar masih tampak kokoh setelah tingkat penjualan ritel AS melejit di bulan Mei. Data dari Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis (11/06)menunjukkan tingkat penjualan ritel naik sebanyak 1.2% dari bulan Mei meski para ekonom hanya memperkirakan kenaikan sebanyak 1.1%. Peningkatan ini terjadi seiring konsumen yang menambah jumlah pembelian otomotif dan sejumlah barang lainnya. Artinya, laju pertumbuhan ekonomi kian cepat. Penjualan retail di bulan April stagnan, tetapi hari ini direvisi menjadi 0.2%. Sementara tingkat penjualan bulan Maret juga direvisi untuk menunjukkan kenaikan sebesar 1.5% dari sebelumnya 1.1%.
Sedangkan jumlah klaim pengangguran baru di AS naik sedikit lebih banyak sebesar 2.000 menjadi 279.000, namun masih berada dalam area yang konsisten dengan penguatan pasar tenaga kerja. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, klaim untuk pekan sebelumnya direvisi dengan tambahan 1.000. Memasuki pekan ke-14 klaim pengangguran yang masih bertahan di bawah level 300.000 mengindikasikan trend penguatan pasar tenaga kerja.
Data penjualan ritel yang solid bersama dengan laju pertumbuhan pekerjaan yang kokoh di bulan Mei dan stabilnya aktivitas manufaktur menandakan perekonomian kembali mendapatkan momentum setelah sempat tersendat di awal kuartal kedua. Tingkat belanja konsumen kemungkinan masih akan cukup kuat dalam beberapa bulan mendatang, ditopang oleh tingginya tingkat tabungan, kenaikan harga rumah, dan mengetatnya pasar tenaga kerja. Hal tersebut kemungkinan akan membuat Federal Reserve tetap berada dalam jalur untuk menaikkan suku bunga tahun ini.
