EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,378.20/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 jam lalu, #Saham AS

Peringkat Obligasi Negara Jepang Turun Jadi A1, USD/JPY Mendaki Lagi

Penulis

Dolar AS menguat terhadap Yen di penghujung Sesi Asia Selasa (02/12) hari ini mendekati puncak tertinggi tujuh tahun di tengah penurunan rating obligasi Jepang. USD/JPY naik 0.23 persen ke posisi 118.66 tak jauh dari level tinggi hari Senin di 119.13, level terkuat sejak bulan Agustus 2007.

Dolar AS menguat terhadap Yen di penghujung Sesi Asia Selasa (02/12) hari ini mendekati puncak tertinggi tujuh tahun di tengah penurunan rating obligasi Jepang. USD/JPY naik 0.23 persen ke posisi 118.66 tak jauh dari level tinggi hari Senin di 119.13, level terkuat sejak bulan Agustus 2007.

Yen
Pada hari Senin kemarin, Yen anjlok terhadap Dolar AS setelah institusi Moody menurunkan peringkat obligasi negara Jepang sebanyak 1 notch hingga obligasi negara Jepang saat ini menjadi A1 (tingkat tertinggi adalah A3). Agen pemeringkat tersebut mempermasalahkan ketidakpastian atas kemampuan Jepang untuk memotong defisit fiskal menyusul keputusan PM Shinzo Abe yang menunda rencana kenaikan pajak.

Kemelut Ekonomi Dan Politik Jepang

Pelemahan Yen dimulai sejak Bank Sentral Jepang (BOJ) yang secara tiba-tiba menambah kucuran dana untuk program stimulusnya pada akhir bulan Oktober lalu. Sebaliknya, The Fed malah sukses menghentikan program pelonggaran kuantitatifnya pada bulan yang sama. Dengan demikian, muncullah spekulasi di kalangan investor bahwa perekonomian AS akan cukup kuat untuk menaikkan suku bunganya tahun depan.

Selain itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe diketahui telah membubarkan parlemennya. Dan pada tanggal 15 Desember mendatang, Jepang akan kembali menggelar pemilu untuk memilih Perdana Menterinya. Di sinilah jabatan Abe dipertaruhkan, demi menemukan mandat baru bagi kebijakan ekonominya untuk melemahkan Yen.

213534
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.