EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.530   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,368.02/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 39,387.76   |   Nasdaq 16,346.27   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 63,049.96   |   Ethereum 3,036.02   |   Litecoin 83.06   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 6 jam lalu, #Saham AS

Pidato Gubernur BoE Hancurkan Sterling

Penulis

Gubernur BoE, Mark Carney mengeluarkan sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan pasar terkait Brexit meskipun Outlook ekonomi Inggris tahun 2017 direvisi naik.

Rally Sterling terhadap Dollar AS sejak beberapa hari terakhir langsung terhenti ketika pidato Gubernur Bank of England di hadapan anggota MPC, Kamis (2/2) siang waktu setempat. Gubernur BoE, Mark Carney mengeluarkan sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan pasar terkait Brexit, meskipun Outlook ekonomi Inggris tahun 2017 direvisi naik.

Terkait Brexit, Pidato Gubernur BoE

 

BoE Optimis Ekonomi Inggris Tumbuh Lebih Cepat

Ditengah rilis mengenai suku bunga yang tetap berada du level rendah 0.25 persen , BoE juga melakukan revisi terhadap perekonomian Inggris 2017 untuk pertumbuhan 2 persen. Lebih tinggi bila dibandingkan ekspektasi sebelumnya. Perlu diketahui pula bahwa Bank Sentral Inggris sudah melakukan dua kali revisi pasca referendum Brexit tahun lalu, outlook pertama pada November 2016 sebesar 1.4 persen.

Revisi naik dari outlook perekonomian Inggris terjadi bukan tanpa alasan, petinggi MPC melihat adanya sebuah kondisi fiskal yang membaik, terus meningkatnya belanja konsumen dan kondisi perekonomian global terlihat lebih baik sehingga BoE optimis perekonomian Negeri Ratu Elizabeth akan tumbuh 2 persen di akhir tahun 2017 nanti.

BoE juga melihat rata rata inflasi Inggris berada dilevel 2.7 persen tahun ini, 2.6 persen pada tahun 2018 mendatang serta 2.4 persen di tahun 2019. Inflasi Inggris sejatinya bertambah sebagai dampak atas pelemahan 15 persen Sterling pasca Referendum Brexit yang membuat barang impor lebih mahal sehingga ikut mendongkrak laju Inflasi.

Sedangkan untuk Belanja Konsumen, BoE memprediksi akan naik 2 persen tahun 2017, setelah kenaikan 1.25 persen pada November 2016 lalu. Begitu juga dengan pasar tenaga kerja, Bank Sentral Inggris optimis bahwa tingkat pengangguran akan terus menurun di tahun mendatang setelah Jobless Rate turun 0.5 persen dibandingkan periode sebelumnya.

 

BoE Carney : Outlook Ekonomi Membaik Bukan Berarti Brexit Tanpa Konsekuensi

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BoE, Mark Carney juga memberikan sebuah pernyataan terkait Brexit. “Proyeksi Ekonomi yang membaik bukan berarti Brexit tanpa konsekuensi dan ketidakpastian mengenai pengaturan terkait negosiasi Brexit di masa yang akan datang membebani investasi bisnis yang masih mandek sejak 2015”, demikian bunyi pernyataan konfrensi pers Gubernur BoE Mark Carney.

Pelaku pasar masih mencerna statement Carney tersebut sehingga menekan performa Sterling yang harus anjlok cukup dalam terhadap Dollar AS, pair GBP/USD langsung melemah sebesar 1.28 persen dan kini diperdagangkan pada level 1.2574 menjauhi level tertinggi harian 1.2705.

277477
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.