Poundsterling terpantau stabil di level rendah 11 bulan terhadap Dolar AS setelah kuatnya angka NFP AS pada hari Jumat pekan lalu. GBP/USD diperdagangkan pada 1.5965 atau melayang di atas level rendah hari Jumat di 1.5950, level terendah sejak bulan November 2013. Sedangkan EUR/GBP berada pada posisi 0.7849, naik tipis dari 0.7835 pada hari Jumat pekan lalu. Kuatnya ekonomi AS tersebut menambah kuat spekulasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang selama ini dipertahankan di kisaran nol. 
Sementara itu, Sterling sendiri masih berada di bawah tekanan akibat pertumbuhan sektor jasa Inggris dilaporkan menyusut sedikit pada bulan September, yakni dari 60.5 menjadi 58.7. Secara umum, pemulihan ekonomi Inggris telah tumbuh secara moderat. Sebelumnya data manufaktur Inggris pun dilaporkan melambat menuju level rendah 17 bulan pada bulan September lalu.
Jelang Kebijakan BOE
Perekonomian Inggris saat ini digadang-gadang menjadi salah satu perekonomian yang terkuat di antara negara maju lainnya. IMF diekspektasikan akan memotong pertumbuhan ekonomi Jerman menjadi 1.9 persen tahun ini dan 1.7 persen tahun depan. Sementara Inggris diekspektasikan oleh BOE akan tumbuh sebanyak 3.5 persen. Dengan kata lain, Inggris akan menjadi negara Eropa dengan pertumbuhan ekonomi dengan laju tercepat.
Terkait kabar baik tersebut, Kamis besok, BOE akan kembali mengumumkan kebijakan suku bunganya. Meskipun hanya dua dari sembilan anggota MPC yang menginginkan kenaikan suku bunga BOE dengan segera, namun tak bisa dipungkiri bahwa Inggris membutuhkan keputusan kebijakan ekonomi yang tepat mengingat AS pun akan segera mengakhiri program pelongggaran kuantitatifnya.
