Poundsterling meniti tangga penurunan terhadap Dolar AS pada Selasa (17/02) sore hari ini setelah data resmi menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) Inggris melambat ke rekor terendah pada bulan Januari 2015 ini. Poundsterling tetap menurun meskipun Dolar AS masih rentan melemah setelah serangkaian rilis data ekonomi AS yang tak begitu bagus pada pekan lalu. GBP/USD menyentuh level 1.5337 selama sesi Eropa pagi, level terendah dalam sesi ini. Pair tersebut kemudian terkonsolidasi pada 1.5349, atau tergelincir 0.10 persen.
Kian Jauh Dari Target BOE
Dalam laporannya hari ini, Biro Statistik Inggris (ONS) menyatakan bahwa tingkat inflasi konsumen Inggris menyusut ke angka 0.3 persen bulan lalu, dari sebelumnya di 0.5 persen pada bulan Desember. Kondisi tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar. Sementara itu, inflasi konsumen bulan-ke-bulan mengalami penurunan hingga 0.9 persen, dibandingkan ekspektasi penurunan hingga 0.9 persen, setelah terpantau flat pada bulan Desember.
Inflasi Inti, yang tidak termasuk makanan, energi, alkohol, dan tembakau berada pada level 1.4 persen bulan lalu, naik dari 1.3 persen pada bulan Desember, di atas ekspektasi 1.3 persen. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa indeks harga rumah melonjak hingga 9.8 persen pada bulan Desember, di bawah prediksi kenaikan 11.2 persen pada bulan Desember, sekaligus menurun dari 10.0 persen pada bulan November.
Gubernur BOE, Mark Carney akan melayangkan surat terbuka pada Kanselir Inggris, George Osborne, sehubungan dengan masalah inflasi yang belum juga mencapai target Bank Sentral Inggris sebesar 2 persen.