Dolar New Zealand masih melanjutkan penurunan hingga Kamis (05/03) siang ini setelah Bank Sentral New Zealand (RBNZ) menyatakan bahwa pihaknya akan mencari cara untuk membatasi pinjaman pada sektor investasi properti rumah tinggal. Hal ini memancing spekulasi terbukanya ruang untuk pemotongan suku bunga. NZD/USD jatuh ke posisi 0.7552 sen pada pukul 5 sore waktu Wellington, dari sebelumnya di 0.7588 sesaat setelah rilisnya kabar tersebut. Kemarin, pair tersebut mencapai angka 0.7555.
RBNZ sedang menunggu umpan balik dari proposal untuk mengangkat persyaratan modal bank terhadap pinjaman investasi properti residensial, yang dianggap lebih berisiko daripada pinjaman untuk properti sebagai hak milik.
Cari Celah Untuk Potong Suku Bunga?
RBNZ mengatakan, peraturan baru ini akan membuatnya lebih mudah dalam memperkenalkan target-target perangkat makro prudensial, walaupun belum terencana. Sementara itu, para investor memandang hal ini sebagai langkah yang membuka jalan bagi RBNZ untuk memotong suku bunga, atau jika memang RBNZ memang punya maksud lain dalam pasar properti tanpa membuat Kiwi menjadi lebih menarik.
Menurut analisa dari Michael Johnston, trader senior di HiFX yang diwawancarai oleh Scoop, apabilan RBNZ dapat menemukan metode lain untuk memperlambat pertumbuhan pasar properti, maka akan lebih mudah bagi bank sentral tersebut untuk memotong suku bunga. Johnston secara pribadi memperkirakan bahwa Kiwi tidak akan membuat koreksi penurunan yang lebih besar. Mata uang New Zealand tersebut masih memiliki daya tarik yang cukup. Terbukti, Dolar New Zealand masih lebih unggul dibandingkan dengan Euro dan Dolar Australia pada hari ini.
