Seputarforex.com - Harga emas menunjukkan gerakan mendaki di sesi Asia, Jumat (15/Sept) pagi ini, setelah Korea Utara menembakkan rudal melintasi wilayah Hokkaido, Jepang, ke arah Samudera Pasifik. Menanggapi laporan tersebut, pasar pun memburu aset safe haven termasuk emas dan Yen.
Emas spot naik 0.1 persen ke harga $1,333.79 per troy ons pada pukul 10:21 GMT+7, setelah turun ke level terendah sejak tanggal 31 Agustus di angka $1,315.71 pada sesi perdagangan sebelumnya. Sedangkan, emas futures untuk pengiriman bulan Desember di Comex NYMEX melesat 0.46 persen ke angka $1,335.36 per troy ons.
Korea Utara kembali menembakkan rudal ke arah Samudera Pasifik dengan melewati wilayah Hokkaido, Jepang. Hal ini tentu membangkitkan ketegangan geopolitik negara-negara timur, terutama antara Korut, Jepang, dan Korsel. PM Jepang dan Menlu Korsel sudah melayangkan desakan agar Kim Jong Un segera menghentikan aksinya.
Reli Emas Tak Berekspansi
Meski demikian, reli emas rupanya tak berekspansi; setali tiga uang dengan reli Yen terhadap Dolar AS. Saat berita ini ditulis, XAU/USD sudah melandai ke harga $1,329.63, dari sebelumnya di puncak 1,334.11. Pasalnya, pasar sudah mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan geopolitik semacam ini, sehingga mereka tak panik dan membabi buta memborong aset-aset safe haven.
"Ada sejumlah isu yang menarik ulur pasar hari ini. Reaksi terhadap peluncuran misil pagi ini, masih terkalahkan dengan inflasi AS yang dilaporkan lebih baik daripada ekspektasi kemarin malam," kata Daniel Hynes, analis dari ANZ. "Menurut saya pasar akan meningkatkan fokusnya pada The Fed, serta kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini."
Sementara itu, untuk harga emas ANTAM hari ini, diperdagangkan sebesar Rp614,000 per gram dengan harga beli kembali (buyback) seharga Rp552,000 per gram. Harga emas ANTAM hari ini naik Rp5,000 dari harga emas ANTAM kemarin per gramnya.
