EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,283.32/oz   |   Silver 26.70/oz   |   Wall Street 37,815.92   |   Nasdaq 15,657.82   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 60,636.86   |   Ethereum 3,012.29   |   Litecoin 79.50   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 1 hari, #Saham AS

Retail Sales AS Catat Performa Terburuk 16 Bulan, CPI Mengecewakan

Penulis

laporan Retail Sales yang mencatatkan penurunan terbesar dalam kurun waktu 16 bulan terakhir di bulan Mei ditengah menurunnya penjualan kendaraan bermotor AS.

Sebuah rilis data fundamental terbaru hari Rabu (14/6) malam sesi New York datang dari laporan Retail Sales yang mencatatkan penurunan terbesar dalam kurun waktu 16 bulan terakhir di bulan Mei, di tengah menurunnya penjualan kendaraan bermotor Amerika Serikat. Lesunya penjualan Ritel seolah menambah bukti baru adanya hambatan akselerasi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua AS tahun ini.

Retail Sales AS Catat Performa Terburuk

Menurut data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS, Penjualan Ritel bulan lalu turun -0.3 persen, setelah naik 0.4 persen di bulan April. Angka itu berada di bawah ekspektasi ekonom yang sebelumnya memprediksi Retail Sales akan tumbuh 0.1 persen di bulan Mei.

Data Penjualan Ritel yang dirilis Departemen Perdagangan merinci beberapa komponen seperti penjualan otomotif turun 0.2 persen bulan lalu setelah naik 0.5 persen di bulan April. Penerimaan layanan jasa turun 2.4 persen, terbesar sejak Februari 2016. Sedangkan penjualan material bangunan tidak mengalami perubahan dan penjualan pakaian naik 0.3 persen sepanjang periode Mei 2017.

Secara basis tahunan terhitung hingga bulan Mei, Retail Sales AS berhasil tumbuh 3.8 persen. Kondisi serupa juga terjadi pada data Core Retail Sales yang turun 0.3 persen pada bulan lalu, berbanding terbalik dengan kenaikan 0.3 persen yang tercatat pada periode April.

Core Retail Sales memiliki berhubungan cukup dekat dengan pengeluaran konsumen akan berpengaruh pada nilai GDP AS kuartal kedua. Namun demikian, setelah tumbuh 1.2 persen pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi diprediksi akan kembali naik. Berdasarkan forecast Fed Atlanta, ekonomi Negeri Paman Sam akan tumbuh 3 persen tahun ini.

 

Inflasi Konsumen Turun, Pasar Fokus Pada FOMC Meeting

Dalam laporan terpisah, Departemen Tenaga Kerja AS juga merilis data CPI (Consumer Price Index) atau lebih dikenal dengan Inflasi Konsumen. CPI -0.1 persen pada bulan Mei secara tak terduga, disebabkan oleh penurunan harga bahan bakar dan berbagai barang kebutuhan lainnya. Ini menunjukkan tekanan inflasi yang melemah bisa mempengaruhi keputusan Fed untuk menaikan suku bunga saat rilis hasil Meeting FOMC, Rabu (14/6) siang waktu setempat.

Data CPI Mei yang rilis malam ini menjadi kali kedua CPI mengalami penurunan dalam kurun tiga bulan terakhir, menambah kekhawatiran pasar terhadap prospek Fed Rate Hike. Meski Fed diprediksi akan menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan hari ini, namun trend Inflasi yang cukup negatif bisa mempengaruhi jumlah Rate Hike tahun 2017.

Sementara itu, Core CPI bulan Mei tumbuh 0.1 persen, tidak berubah bila dibandingkan periode April. Secara YoY, Core CPI tumbuh 1.7 persen, terlemah sejak Mei 2015. Menyusul laporan-laporan ini, Dollar AS lantas melemah cukup dalam versus berbagai major currency seperti Euro, Sterling dan Yen.

279304
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.