Dolar AS melesat kembali meraih level mingguan versus yen sejak bulan Januari dalam spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan kembali menentukan kebijakan moneternya dengan mempertimbangkan perekonomian global pada rapat minggu depan.
Greenback sudah rebound dari level terendah 10 bulannya yang tercapai pada hari Selasa lalu menyusul adanya kemumgkinan bagi para pejabat The Fed AS untuk menambah kenaikan tingkat suku bunganya di akhir tahun ini, dan klaim pengangguran AS pada malam hari tadi dilaporkan jatuh ke level terendah sejak tahun 1973.
FOMC akan digelar pada tanggal 26-27 April di Washington. Menanti rapat besar bank sentral AS itu, Dolar mulai mencetak kemajuan dalam lima hari terakhri ini terhadap mata uang-mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss. Di samping itu, yen mulai kehilangan kekuatannya seiring dengan naiknya harga-harga komoditas dan melonjaknya aset-aset di negara berkembang.
USD/JPY Menuju 113
Menurut Daniel Been, ahli strategi mata uang di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. yang dikutip oleh Bloomberg, dalam outlook jangka menengah Fed tampaknya akan memberikan sentimen yang dovish. "Saat kita melihat Dolar bergerak menuju minggu depan, maka kemungkinannya kita akan melihat sedikit stabilisasi di akhir, dan mungkin juga sedikit penguatan yang selektif pada pair mata uang cross lainnya seperti EUR/JPY," kata Been.
Dolar AS sudah naik 0.6 persen sejak tanggal 15 April ke angka 109.38 Yen pada pukul 12:57 siang waktu Tokyo, dan menanjak cukup pesat ke kisaran 109.977 saat berita ini ditulis. National Australia Bank menyebutkan bahwa pihaknya akan cenderung membeli dolar pada level saat ini sebelum rapat The Fed dimulai, dan menargetkan apresiasi Yen akan mencapai angka 113.