Yen merosot dalam tiga hari terhadap Dolar AS di Selasa (20/01) pagi ini setelah laporan Biro Statistik China melaporkan bahwa pertumbuhan negara tersebut lebih cepat dibandingkan dengan estimasi para analis. Akibatnya, aset safe-haven seperti Yen, kembali dilepas oleh para investor. Yen anjlok sebanyak 0.5 persen ke posisi 118.20 per Dolar AS pada pukul 11:25 pagi di Tokyo dari kemarin.
Angka produk Domestik Bruto atau (GDP) China untuk kuartal akhir 2014 meningkat hingga 7.3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data tersebut dilaporkan oleh Biro Statistik di Beijing. Angka 7.3 persen itu lebih tinggi daripada estimasi median para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, dimana kenaikan akan mencapai 7.2 persen. Perekonomian Tiongkok secara keseluruhan pada tahun 2014 berekspansi sebanyak 7.4 persen, laju yang terlamban sejak tahun 1990.
Sementara terhadap mata uang Euro, Yen Jepang mendekati harga tertinggi tiga-bulan setelah China menskors tiga perusahaan broker terbesarnya dengan melarang pemberian pinjaman uang dan perdagangan saham kepada klien baru selama tiga bulan. Pagi ini, Euro mendapat perolehan sebanyak 0.4 persen terhadap Yen ke posisi 136.96.
Terhadap Dolar Australia, yang juga sensitif dengan laporan ekonomi dari Tiongkok, Yen lebih kuat dengan AUD/JPY yang menurun 0.10 persen dan diperdagangkan di 96.45 pasca laporan GDP Tiongkok tersebut diumumkan.