Masyarakat Jepang mulai membuka dompetnya sedikit lebih lebar dibandingkan dengan ekspektasi pada bulan Mei lalu, dengan pengeluaran masyarakat yang melonjak untuk pertama kalinya dalam kurun waktu lebih dari satu tahun. Pengeluaran rumah tangga di Jepang meningkat sebanyak 4.8 persen dalam satu tahun pada bulan Mei, jauh melebihi estimasi ekonom Reuters sebesar 3.4 persen, sekaligus menandai peningkatan untuk yang pertama kalinya sejak kenaikan pajak pada bulan April tahun 2014 lalu.
Inflasi Konsumen Jepang
Di samping itu, data lain yang juga dirilis dari Jepang pagi ini adalah data Indeks Harga Konsumen (CPI), yang cenderung lebih tenang. CPI Jepang hanya naik 0.1 persen pada bulan Mei pada tahun ini, lebih tinggi daripada proyeksi para ekonom yang memperkirakan penurunan sebanyak 0.3 persen. Tingkat pengangguran negara tersebut juga stabil di angka 3.3 persen pada bulan Mei, sesuai dengan ekspektasi.
Sejumlah data ekonomi Jepang juga telah mendukung ekspektasi pemulihan, dengan pertumbuhan GDP kuartalan direvisi naik ke level tahun 3.9 persen, dari sebelumnya di 1.5 persen pada kuartal akhir tahun 2014, di tengah belanja modal yang juga tercatat lebih baik dibandingkan ekspektasi.
Setelah laporan-laporan tersebut USD/JPY diperdagangkan pada 123.44 atau turun 0.16 persen, karena menguatnya Yen. Menurut Marcel Thieliant, analis dari Capital Economics yang diwawancarai oleh Reuters, meskipun belanja masyarakat lanjut naik pada bulan Juni, konsumsi swasta masih menunjukkan laju yang stagnan, selaina itu lambannnya pertumbuhan GDP Jepang juga masih harus dipertimbangkan.