EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,330.24/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,115.49   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 5 jam lalu, #Saham AS

Grafik Yield Obligasi AS

Yield Obligasi Pemerintah AS (US Treasury Yield) adalah imbal hasil Obligasi Pemerintah AS yang diperhitungkan dari nilai bunga (coupon rate) dibagi dengan harga pasar. Harga dan yield Obligasi Pemerintah AS berubah-ubah sesuai dengan permintaan dan penawaran di pasar obligasi Amerika Serikat.


Trader dan investor di pasar keuangan global perlu mengetahui yield Obligasi Pemerintah AS, khususnya yang bertenor 10-tahunan. Kenaikan dan penurunan yield berkorelasi positif dengan nilai tukar Dolar AS dan merepresentasikan sentimen risiko pasar. Secara terperinci, perubahan yield Obligasi Pemerintah AS dapat dimaknai:

  • Ketika investor merasa optimis terhadap pertumbuhan ekonomi, maka mereka tak tertarik untuk membeli aset safe haven seperti obligasi. Oleh karenanya, harga akan menurun dan yield bakal meningkat. Kenaikan yield Obligasi AS bakal mendorong nilai tukar Dolar AS menguat.
  • Ketika investor merasa mengkhawatirkan prospek pertumbuhan ekonomi, maka mereka akan berbondong-bondong membeli obligasi. Oleh karenanya, harga akan meningkat dan yield bakal menurun. Ketika Yield Obligasi AS melemah, maka kurs Dolar AS cenderung tertekan.

Tenor (jatuh tempo) Obligasi AS ada bermacam-macam, mulai dari 1-bulanan hingga 30-tahunan. Yield Obligasi AS bertenor 10-tahunan (US10YT) paling sering diperhatikan oleh pelaku pasar keuangan, karena dianggap sebagai titik paling moderat untuk dijadikan sebagai patokan; tidak terlalu pendek seperti tenor 1-bulanan, tidak pula terlalu panjang seperti tenor 30-tahunan. Yield Obligasi AS bertenor 10-tahunan juga merupakan referensi suku bunga hipotek di negeri Paman Sam.


Grafik Yield Obligasi AS 10-Tahunan



Kurva Yield Obligasi AS

Semakin lama waktu jatuh tempo sebuah obligasi, maka semakin tinggi yield obligasi tersebut, karena investor semestinya meminta pembayaran lebih banyak sesuai dengan lamanya dana mereka terikat dalam aset investasi ini. Oleh karena itu, kurva yield obligasi AS normal (normal yield curve) tampil dalam bentuk yield US10YT yang lebih tinggi dibandingkan yield US02YT (Obligasi Pemerintah AS bertenor 2-tahunan), sehingga spread lebih besar dari nol (US10YT-US02YT Spread>0).

Apabila yield Obligasi Pemerintah AS bertenor 10-tahunan merosot hingga lebih rendah dibandingkan yield Obligasi Pemerintah AS bertenor 2-tahunan, sehingga spread kurang dari nol (US10YT-US02YT Spread<0), maka hal ini disebut sebagai inversi kurva yield (inverted yield curve). Sebagian ekonom meyakini inversi kurva yield Obligasi AS sebagai sinyal akan terjadi resesi.





Madewa
Tapi kenapa sekarang klo dilihat di grafik nilai usd tidak sejalan dengan grafik yield?