Seputarforex.com - Memasuki penghujung sesi Asia Jumat (15/Sep) siang, Dolar AS makin menunjukkan ketidak-acuhannya akan ulah Korea Utara pagi tadi. Mata uang AS tersebut kembali menguat terhadap Yen Jepang dan menghapus bersih loss-nya yang tercapai di awal sesi perdagangan.
USD/JPY kembali naik ke posisi 110.720, meski sempat menyentuh low 109.549 begitu kabar dari Jepang melaporkan penembakan rudal oleh Korea Utara. Sedangkan USD/CHF flat pada kisaran 0.9627. Aset safe-haven lain, yakni emas, juga tak menunjukkan ekstensi bullish dengan diperdagangkan pada kisaran $1,326.71.
Jepang merupakan negara net creditor terbesar di dunia, sehingga saat ada ketidakpastian geopolitik, maka mata uangnya akan diburu oleh para investor sebagai aset yang aman. Yen Jepang merupakan safe-haven di tengah ketidakpastian geopolitik sehubungan dengan uji coba nuklir Korea Utara.
Pagi tadi, Pyongyang menembakkan rudal melintasi wilayah Hokkaido, Jepang. Aksi ini adalah yang kedua kalinya sejak akhir bulan lalu. Namun, Jepang tidak berusaha untuk menembak jatuh misil tersebut dan membiarkannya mendarat 2,200 kilometer dari Samudera Pasifik, demikian yang dipaparkan oleh Juru Bicara Pemerintah Jepang.
CPI AS Meyakinkan Untuk Lanjutan Rate Hike The Fed
Kendati demikian, pasar tak panik karena sudah memperkirakan peluncuran rudal Korut ini imbasnya tak akan bertahan lama di pasar. Masashi Murata, Ahli Strategi Forex dari Brown Brothers Harriman Tokyo mengatakan bahwa ekspektasi pasar akan pendeknya usia dampak dari rudal Korea Utara karena adanya sanksi dari PBB beberapa waktu lalu.
Korut mustahil untuk berbuat lebih jauh dari aksinya saat ini, dan Dolar AS tampaknya tak akan mengakibatkan kemerosotan besar terhadap Yen, mengingat data CPI AS kemarin malam cukup meyakinkan untuk kenaikan suku bunga AS lagi, lanjut Murata.