EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,313.34/oz   |   Silver 27.53/oz   |   Wall Street 38,926.90   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 12 jam lalu, #Saham AS

Draghi: ECB Mungkin Perlu Membeli Obligasi Pemerintah

Penulis

Presiden ECB, Mario Draghi, secara eksplisit menyinggung masalah pembelian obligasi pemerintah sebagai perangkat kebijakan untuk menstimulasi perekonomian yang kian memburuk dalam acara testimoni kuartalan di Brussels yang telah digelar sejak dua hari yang lalu (16/11).

Presiden ECB, Mario Draghi, dalam acara testimoni kuartalan di Brussels yang telah digelar sejak dua hari yang lalu (16/11), secara eksplisit menyinggung masalah pembelian obligasi pemerintah sebagai perangkat kebijakan untuk menstimulasi perekonomian yang kian memburuk.

Draghi: ECB Mungkin Perlu Membeli Obligasi
"Langkah-langkah tidak konvensional yang akan kami lakukan mungkin akan memerlukan pembelian berbagai jenis aset, salah satunya adalah obligasi pemerintah," kata Draghi saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Parlemen Eropa dalam acara tersebut.

Namun, obligasi yang disebutkan oleh Draghi dalam pidatonya kemarin, tidak sampai melebar ke masalah utang-utang pemerintah yang lainnya. Begitupun setelah kebijakan bulanan ECB pada tanggal 6 November lalu, ia hanya mengatakan bahwa para pejabat yang berwenang telah ditugasi untuk mempersiapkan kemungkinan tambahan stimulus. Komentar Draghi ini muncul beberapa minggu sebelum pertemuan penting pada bulan Desember mendatang digelar, yang mana prediksi pertumbuhan dan inflasi terbaru ECB akan diumumkan saat itu. Para analis memperkirakan bahwa outlook inflasi dan pertumbuhan Zona Euro akan diturunkan.

Menurut Survei Bloomberg, Draghi diperkirakan akan terus berupaya meningkatkan neraca ECB kembali ke 3 Trilliun Euro, meskipun ia harus mengesampingkan kekhawatiran sebagian para pejabat pembuat kebijakan yang terus mendesaknya untuk segera melakukan pelonggaran kuantitatif. Sejauh ini, ECB diketahui baru melakukan pembelian covered-bonds saja, namun pembelian ABS juga telah dimasukkan dalam "daftar belanja" mereka. Data yang dirilis hari ini menunjukkan bahwa para pejabat mempercepat pembelian pembelian obligasi pada minggu lalu, dengan total kenaikan lebih dari 3 milyar Euro (naik dari 2,69 milyar Euro pada minggu sebelumnya).

Resolusi Tahun 2015: Segerakan Reformasi Struktural

Obligasi Italia dan Spanyol naik merespon komentar Draghi tersebut. Yield Italia pada obligasi 10-tahunan turun 4 basis poin menjadi 2,31 persen dan yield obligasi Spanyol turun 2 basis poin menjadi 2,10 persen pada tanggal yang sama.

Presiden ECB mulai komentarnya di parlemen dengan memberikan anggota parlemen Eropa daftar resolusi kebijakan bagi mereka dan menekan untuk lebih cepat bertindak pada tahun 2015. Draghi menegaskan bahwa kestabilan perekonomian tidak akan tercapai jika ECB hanya bekerja sendiri tanpa dukungan dari bank-bank sentral Zona Euro lainnya.

"2015 harus menjadi tahun ketika semua pihak yang berekpentingan di kawasan euro, pemerintah dan lembaga-lembaga Eropa, akan memakai strategi yang konsisten untuk membawa ekonomi kita kembali ke jalurnya," kata Draghi di Brussels hari ini. "Kebijakan moneter saja tidak akan mampu mencapai hal ini."

"Kebijakan moneter telah banyak dilakukan," kata Draghi. "Hasil yang didapat akan lebih optimal jika reformasi struktural segera diimplementasikan. Permasalahan ini tidak bisa selesai hanya dengan mengandalkan kebijakan moneter."

211770
Penulis

S Antonius bertempat tinggal di Pekanbaru, dan memiliki ketertarikan besar pada keuangan makro serta trading forex. Bertugas mengulas berita terkini dan analisa CFD di Seputarforex.