Harga Emas masih bertahan dekat level terendah 3 pekan pada sesi perdagangan hari Rabu (3/5). Dominasi dollar terhadap mata uang mayor dunia yang terus berlanjut dan ekspektasi kenaikan suku bunga FED bulan Juni mendatang, ikut membebani Emas.
Jelang pengumuman hasil Rapat FOMC selama dua hari terakhir yang dijadwalkan akan rilis Kamis dini hari nanti, pasar sebelumnya telah memprediksi suku bunga Fed takkan diubah, sehingga lebih fokus pada pertemuan bulan Juni atau pada pertamuan FOMC selanjutnya.
"Fokus pada Emas hari (Rabu) ini tentu saja tertuju pada hasil Rapat FOMC dan pasar berspekulasi bahwa Rate Hike Fed akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang", ungkap Peter Fertig, analis Riset Komoditas.
"Kita memiliki faktor penggerak untuk Emas, yakni ekspektasi kenaikan suku bunga dan tentu saja ketidakpastian politik di Eropa jelang putaran final Pemilu Perancis", tambah Peter Fertig.
CME Group's FedWatch menunjukkan probabilitas Rate Hike Juni meningkat menjadi sebesar 70 persen. Hal itu didorong oleh pernyataan pejabat tinggi Fed beberapa waktu lalu yang mengatakan, masih memungkinkan untuk melakukan Rate Hike sebanyak 3 kali tahun ini.
Meski ditekan oleh berbagai sentimen negatif, Emas setidaknya masih ditopang oleh kekhawatiran sebagian Investor terhadap peluang kandidat Presiden dari Sayap Kanan, Marine Le Pen untuk memenangkan Pemilu Prancis, meski Emmanuel Macron tetap memimpin survey hingga minggu-minggu terakhir jelang pencoblosan.
"Saya rasa sulit bagi Emas untuk menjauhi level 1250 untuk saat ini, di tengah menguatnya pasar ekuitas global. Bila ada kejutan dari Fed maka bisa mendorong Emas untuk turun di bawah MA 200 atau di kisaran $1230 hingga $1235", ucap Sam Laughlin, trader senior Emas MKS PAMP Group.
Pada pukul 20:54 WIB, XAU/USD diperdagangkan pada level 1251.43 Dollar AS per troy ounce. Emas Future AS turun 0.2 persen menjadi 1254.8 per ounce. Logam mulia lain seperti Perak sempat menyentuh level terendah 5 bulan dan Platinum menyentuh low 4 bulan.