EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,100.13   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 1 jam lalu, #Saham AS

Emas Membumbung Tinggi Seiring Dengan Anjloknya Dolar Karena Trump

Penulis

Harga emas menjulang tinggi setelah pasar kecewa terhadap konferensi pers Donald Trump tadi malam. Kini harga emas diperdagangkan di kisaran level harga 1,197 Dolar AS.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Kamis (12/01) ini mengalami kenaikan sangat signifikan dan diperdagangkan di level tertinggi tujuh minggu setelah pidato Donald Trump tadi malam. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD berada di kisaran level harga 1,197 Dolar AS. Di samping itu, harga emas batangan pecahan 1 gram milik PT Antam, Tbk meningkat ke Rp 587,000 dari sebelumnya Rp 585,000.

 

Emas Membumbung Tinggi Seiring Dengan Anjloknya Dolar Karena Trump


Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari melambung menjadi 1,197 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret berada di level 16.87 Dolar AS per troy ons; dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret naik ke kisaran level harga 2.611 Dolar AS per pound.

Selama sesi perdagangan hari Rabu malam kemarin, harga emas melonjak dan reli tajam, sejalan dengan kemerosotan mata uang Dolar dan imbal hasil obligasi AS. Kondisi ini terjadi setelah Presiden terpilih Donald Trump tidak memberikan rincian terkait dengan rencana kebijakan ekonomi dan fiskal.


Tidak Ada Kejelasan Kebijakan Ekonomi Dalam Pidato Trump

Seperti yang telah diketahui bahwa sebagian besar pelaku pasar sangat menginginkan informasi sehubungan dengan seperti apa perkiraan kondisi ekonomi AS pada tahun 2017 dan mereka tidak memperoleh itu. Menurut analis pasar di RJO Futures, Phillip Streible, tanpa adanya kejelasan informasi tentang pertumbuhan ekonomi dalam pidato Donald Trump kemarin, sektor ekuitas ke depannya akan berlanjut melemah dan hal ini menyebabkan harga emas cenderung bullish.

Hal serupa juga dinyatakan oleh George Gero, seorang Kepala Manager di RBC Wealth Management. Menurutnya, pasar kemarin merasa kecewa karena kurangnya informasi terkait dengan rencana kebijakan ekonomi dan stimulus fiskal dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS. Selain itu, ia menyatakan, konferensi pertama Donald Trump tidak membuat orang berkesan, justru membuat pasar semakin takut dan khwatir terhadap potensi adanya gejolak dalam pasar beberapa waktu mendatang. Menurut Gero, hal ini akan dapat mendorong performa serta outlook logam mulia emas semakin baik di tengah kekhawatiran pasar terhadap kebijakan pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Trump menggunakan konferensi pers kemarin untuk menekankan bahwa ia mundur dari bisnisnya karena ia menyerahkan sepenuhnya urusan bisnis tersebut kepada anak laki-lakinya. Di samping itu, dalam pidatonya kemarin, Trump juga menyangkal jika ia berkompromi dengan Rusia. Sebagian analis melihat ketidakpastian politik AS akan berlanjut dan bisa berpotensi menimbulkan konflik geopolitik, sehingga bisa jadi akan berdampak buruk terhadap pasar. Hal itu akan mendorong peluang kenaikan harga emas karena Dolar AS akan cenderung turun (bearish).

277114
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.