EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 156.530   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,347.02/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 42 menit lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 42 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 43 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 6 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Berusaha Naik Pasca Rilis PMI Manufaktur Tiongkok

Penulis

Harga emas berusaha naik setelah adanya rilis PMI Manufaktur Tiongkok versi Caixin yang menunjukkan adanya penurunan tipis. Disamping itu, sebagian besar pelaku pasar kini memberikan fokus mereka ke rilis data NFP AS besok. Saat berita ini diturunkan, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,310 dolar AS.

Harga emas di sesi perdagangan Asia pada hari Kamis (01/09) berusaha naik setelah adanya rilis data PMI manufaktur Tiongkok menunjukkan penurunan tipis. Saat berita ini diturunkan, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,310 dolar AS.

Harga emas

Sementara itu, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan tipis sebesar 0.15 persen menjadi ke level harga 1,313 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember menjadi 18.79 dolar AS per troy ons, naik signifikan sebesar 0.42 persen dan harga tembaga futures berada di kisaran level harga 2.086 dolar AS per pound, menanjak sebesar 0.41 persen.

Sementara itu, data PMI manufaktur Caixin untuk bulan Agustus di Tiongkok melandai dibawah ekspektasi yakni ke level 50 poin dari bulan Juli sebesar 50.6. Pada sesi sebelumnya, adapun rilis data PMI manufaktur CFLP bulan Agustus di Tiongkok naik ke 50.4 dan PMI non manufaktur Tiongkok turun ke 53.5. Data-data tersebut merupakan sebuah indikator yang menunjukkan seluruh aktivitas di sektor manufaktur di negara China.

Disamping itu, selama sesi perdagangan hari Rabu malam kemarin, harga emas menurun ke level harga terendah dua bulan setelah rilis data dari pasar ketenagakerjaan AS yang mampu menguatkan spekulasi the Fed akan segera menaikkan tingkat suku bunganya dalam waktu dekat.

 

Rilis Data Dari Sektor Ketenagakerjaan AS

Data nonfarm employment change versi ADP untuk bulan Agustus diatas ekpektasi yakni mengalami pertumbuhan sebanyak 177,000. Rilis tersebut diatas perkiraan analis yang sebelumnya memperkirakan bahwa hanya akan ada kenaikan sebanyak 175,000. Sedangkan data non farm ADP pada bulan Juli direvisi menanjak dari sebelumnya hanya 179,000 ke 194,000. Selain itu, data pending sales AS secara bulanan merangkak naik melampaui ekspektasi para analis yakni menjadi 1.3 persen dari sebelumnya -0.8 persen.

Sementara ini, sebagian besar pelaku pasar tengah bersiap untuk rilis data yang sudah ditunggu-tunggu yaitu data NFP AS. Rilis data ini penting untuk menentukan indikasi tertentu terkait dengan apakah bank sentral AS akan segera menaikkan tingkat suku bunganya pada bulan September ini. Diprediksi NFP AS akan menunjukkan adanya pertumbuhan sebesar 180,000.

Seperti yang sudah diketahui bahwa tingginya probabilitas kenaikan suku bunga oleh the Fed ini dapat menyebabkan penguatan pada mata uang dolar AS. Kondisi ini tentu saja akan membebani harga emas sebagai aset safe haven dan mendorong logam mulia emas harus bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.

271601
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.