EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,327.05/oz   |   Silver 27.64/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 3 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 4 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 5 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 6 menit lalu, #Saham AS

Sinyal Ichimoku Pada Tingkat Volatilitas Tinggi

Penulis

EURJPY telah memiliki volatilitas yang cukup tinggi pada hari Senin kemarin karena "flash crash" terkenal sejak tanggal 6 Mei 2010. Sekarang, pemilu Italia bisa menghapus sebagian besar kemajuan yang dibuat sejak pertengahan Juli mengenai pengumuman Eurozone tentang Transaksi Outright Moneter (OMT) yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali pasar obligasi raksasa Italia.

EUR/JPY memiliki volatilitas paling tinggi pada Senin lalu karena imbas reputasi buruk "flash crash", yang terjadi pada 6 Mei 2010. Sekarang, pemilu Italia muncul dan menghapus sebagian besar kemajuan yang dibuat sejak pengumuman Eurozone tentang Transaksi Outright Moneter (OMT) pada pertengahan Juli. Yang bertujuan untuk menghidupkan kembali pasar obligasi raksasa Italia.

Sementara itu, analisis Ichimoku masih menunjukkan trading dengan probabilitas tinggi pada arah trend secara keseluruhan, terhadap pair-pair mata uang dengan pasangan yang kurang stabil. Pada artikel ini juga akan dibahas mengenai perbedaan-perbedaan level support sebagai cara untuk keluar dari trading.

Volatilitas memang menjadi topik pembicaraan yang hangat antara trader, tetapi ia menjadi musuh terburuk trader. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar trader memiliki performa terbaiknya ketika tingkat volatilitas lebih rendah, sehingga pergerakannya dapat dikelola dengan baik. Berbekal fakta tersebut, fokus pada pair yang kurang stabil akan mempermudah trader baru untuk mencari pair yang tepat ketimbang menggunakan indikator ATR (Average True Range).


Mengidentifikasi Risiko
Ketika berada di dalam pesawat, pramugari akan dengan sigap menunjukkan pada Anda di mana pintu keluar. Begitu pula halnya dengan trading Forex. Hal pertama kali yang diperhatikan oleh trader dalam mengelola risiko adalah mengetahui exit dari pada sebuah trading. Dua cara utama untuk mengelola risiko:
1. Melalui pengaturan ukuran trading.
2. Menemukan exit yang tepat pada trading Anda.


Level Support dan Resistance Diidentifikasi dengan Awan Ichimoku
Ketika Anda trading dengan indikator Ichimoku, level atau garis yang berbeda akan memberikan exit dari trading yang berbeda pula. Oleh karena itu penting untuk diingat jika Anda trading berdasarkan grafik adalah sinyal yang menjadi entri pada sebuah trading, semestinya juga menjadi sinyal exit dari trading. Sederhananya, jika strategi teknikal tidak memberikan sinyal untuk membeli sekarang, maka Anda tidak seharusnya melakukan open position.


Identifikasi Risiko dari SR
Ichimoku menyediakan empat tingkat support pada up-trend dan resistance pada down-trend. Setiap tingkat memberi informasi yang berbeda tentang pair yang digunakan untuk trading. Level mana yang akan digunakan trader untuk keluar biasanya ditentukan oleh ukuran trading, serta besar persentase risiko telah ditentukan sebelumnya.

Berikut adalah keterangan dari level atau garis pada indikator Ichimoku:

1. Tenkan-Sen atau "Garis Trigger"
(Highest High + Lowest Low)/2, selama 9 periode terakhir

2. Kijun-Sen atau "Garis Base"
(Highest High + Lowest Low)/2, untuk 26 periode terakhir

3. Senkou Span A atau "Jalur Lead A"
(Tenkan-Sen + Kijun-Sen)/2, diplot untuk 26 periode ke depan

4. Senkou Span B atau "Jalur Lead B"
(Highest High + Lowest Low)/2, diplot untuk 52 periode terakhir, diplot 26 periode ke depan.

Untuk jalur 3 dan 4, Anda akan menggunakan titik awan di bawah candle saat ini sebagai support. Anda dapat menyesuaikan exit sesuai perkembangan market, jika ingin keluar dari transaksi saat itu.


Studi Kasus: Sinyal Ichimoku Pada Pair AUD/NZD

Sinyal Ichimoku Pada Tingkat Volatilitas

  • Sinyal Ichimoku: Jual AUD/NZD
  • Stop: 1.2500
    Berada di dekat bagian bawah awan yang merupakan titik utama resistance
  • Limit: 1.1950
    Pada harga saat ini, target kira-kira 2 kali risiko

117174
Penulis

SFTeam merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk menghadirkan liputan akurat dan bermanfaat bagi pembaca. Cakupan bahasan menyeluruh hingga menjangkau fundamental, teknikal, dan berbagai aspek trading forex lainnya.