Menu

1 April 2020: ADP Non Farm Dan ISM Manufacturing AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah ADP Non Farm dan ISM Manufacturing AS, PMI Manufactur China versi Caixin, serta notulen meeting RBA.

Rabu, 1 April 2020:

Notulen meeting ini dirilis 11 kali setiap tahun, sekitar 2 minggu setelah pengumuman suku bunga oleh RBA. Pertama kali dirilis pada Desember 2007, notulen pertemyan RBA diperhatikan karena menyangkut pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian Australia pada saat menentukan tingkat suku bunga. Jika hasil meeting secara keseluruhan dianggap hawkish, maka AUD akan cenderung menguat. Namun jika dovish, AUD akan cenderung melemah.

Pada rapat darurat tanggal 19 Maret lalu, RBA memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 0.25% ke level +0.25%, sebagai respon dari dampak wabah Covid-19 terhadap perekonomian. Pemotongan suku bunga ini adalah yang kedua kalinya dalam bulan Maret, dan merupakan level yang terendah sepanjang sejarah RBA.

Statement menyebutkan bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga sebelum ada perkembangan positif di pasar tenaga kerja dan pencapaian target inflasi. Selain itu, RBA juga menggelontorkan stimulus berupa fasilitas pendanaan selama 3 tahun kepada bank-bank sebesar US 90 miliar, untuk keperluan usaha kecil dan menengah. Notulen meeting tanggal 19 Maret 2020 bisa dibaca di sini.

 

Indeks Manufacturing PMI versi Markit atau yang disebut dengan indeks Caixin adalah estimasi PMI yang dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 430 purchasing manager di seluruh China. Fokusnya mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan.

Parameter yang disurvei adalah produksi, new orders, harga, pengiriman, persediaan, dan tenaga kerja. Indeks ini sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Februari lalu, indeks Caixin Manufacturing PMI China turun menjadi 40.3, lebih rendah dari perkiraan 46.1, dan merupakan rekor terendah. Penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya aktivitas ekonomi akibat wabah Covid-19. Pada bulan Februari 2020, indeks new orders, output produksi, dan tenaga kerja mengalami penurunan signifikan. Untuk bulan Maret 2020, diperkirakan indeks akan naik menjadi 45.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan AUD dan NZD.

 

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) dan didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian yang dilakukan oleh ADP Research Institute dan Moody's Analytics. Laporan ADP dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jum'at mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.

Bulan Februari lalu, perkiraan dari ADP untuk jumlah jobs di AS bertambah 183,000, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 170,000 jobs, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang bertambah 209,000 jobs. Pertambahan tenaga kerja diperkirakan terjadi pada tenaga profesional dan bisnis, sektor jasa, konstruksi, kesehatan, pendidikan, juga tenaga profesional.

Dengan semakin masifnya penyebaran Covid-19 di AS dan melonjaknya klaim pengangguran, maka untuk bulan Maret 2020 diperkirakan jumlah jobs versi ADP Report akan mengalami kontraksi sebesar 150,000 jobs (atau -150,000 jobs). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari laporan yang dirilis Markit.

Data ISM Manufacturing PMI dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis saat ini, termasuk pada output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah angka 50.0 mengindikasikan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

Bulan Februari lalu, indeks ISM Manufacturing AS turun ke 50.1, lebih rendah dari perkiraan 50.5 dan bulan sebelumnya yang 50.9. Indeks new orders, output produksi, dan inventories mengalami kontraksi.

Dengan masifnya penyebaran Covid-19 di AS, maka indeks ISM Manufacturing PMI diperkirakan turun menjadi 44.9 pada bulan Maret 2020. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE