Menu

1 Februari 2022: RBA Meeting, PMI Manufaktur Dan JOLTS AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah suku bunga dan statement RBA, Manufacturing PMI dan JOLTS AS, serta GDP Kanada.

Selasa, 1 Februari 2022

Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama kecuali pada bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA.

Perubahan suku bunga acuan terakhir terjadi pada bulan November 2020 lalu, ketika RBA memangkas suku bunga menjadi +0.10% karena merosotnya aktivitas ekonomi akibat pandemi COVID-19. Level suku bunga ini adalah yang terendah sepanjang sejarah RBA.

Pada meeting terakhir tanggal 7 Desember lalu, RBA mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%, sesuai dengan perkiraan pasar. Bank sentral juga mempertahankan pembelian obligasi pemerintah sebesar AUD4 miliar per minggu, dan memutuskan untuk melakukannya sampai dengan Februari 2022.

RBA mencatat bahwa inflasi telah meningkat meski masih terbatas di kisaran rendah. Tekanan inflasi Australia nyatanya lebih rendah dari negara lain di tengah kenaikan upah yang moderat. Para pejabat bank sentral menegaskan kembali bahwa suku bunga acuan belum akan naik hingga inflasi mencapai target 2% hingga 3%. Diperlukan pertumbuhan upah yang lebih tinggi, dan ini mungkin akan memerlukan waktu. Mengenai virus corona varian Omicron, bank sentral berpendapat jika hal itu tidak akan mengganggu pemulihan ekonomi.

Untuk bulan Februari 2022, RBA diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%. Jika RBA menaikkan suku bunga acuan, maka diperkirakan AUD akan menguat. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

GDP menunjukkan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lain yang hanya merilis data GDP tiap kuartal, Kanada juga merilis GDP tiap bulan dan relatif agak terlambat. Meski demikian, dampak terhadap pergerakan mata uangnya cukup tinggi, terutama data GDP month over month (m/m) yang menunjukkan perbandingan dengan data bulan sebelumnya.

Kuartal ketiga lalu, GDP Kanada mengalami pertumbuhan 1.3% quarter per quarter (q/q), jauh lebih tinggi dari perkiraan naik 0.5%, dan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi 0.8% (atau -0.8%). Kenaikan GDP disumbang oleh pengeluaran konsumen dan ekspor. Dalam basis bulanan, GDP Oktober 2021 mengalami pertumbuhan 0.8%, sesuai perkiraan dan tertinggi dalam 4 bulan terakhir.

GDP kuartal keempat 2021 akan dirilis pada 1 Maret 2022, sementara GDP bulan November 2021 yang akan dirilis hari ini diperkirakan tumbuh 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari indeks versi Markit.

Data PMI ISM dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis saat ini. Aspek yang dinilai termasuk output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

Bulan Desember lalu, indeks ISM Manufacturing AS turun menjadi 58.7, lebih rendah dari perkiraan 60.0, dan yang merupakan yang terendah sejak Januari 2021. Indeks new orders mengalami kontraksi, sementara indeks tenaga kerja mengalami kenaikan.

Untuk bulan Januari 2022, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan kembali turun menjadi 57.4. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data yang dirilis setiap bulan oleh biro statistik tenaga kerja AS ini mengukur jumlah lapangan pekerjaan baru yang tersedia di luar sektor pertanian selama kurun waktu sebulan. Informasi jenis pekerjaan baru tersebut bisa diperoleh dari Job Fair yang diadakan secara rutin di seluruh negara bagian. Meski dirilis sebulan lebih lambat dari perubahan jumlah tenaga kerja (Non-Farm Payrolls), tetapi The Fed menganggap JOLTS sebagai salah satu indikator awal bagi kondisi tenaga kerja secara keseluruhan.

Bulan November lalu, jumlah lapangan pekerjaan baru di AS mencapai 10.56 juta jobs, lebih rendah dari perkiraan 11.06 juta jobs, dan menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir. Dibandingkan bulan sebelumnya, lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan adalah sektor jasa, konstruksi, dan manufaktur. Sementara itu, lapangan pekerjaan di sektor keuangan, asuransi, dan pemerintah federal mencatatkan kenaikan.

Untuk bulan Desember 2021, diperkirakan jumlah lapangan pekerjaan baru akan mencapai 10.35 juta jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE