Menu

1 November 2018: Super Thursday BoE, PMI Manufaktur Inggris Dan AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Statement, suku bunga, notulen dan konferensi pers BoE, Manufacturing PMI Inggis dan AS, perdagangan Australia, serta Jobless Claims AS.

Kamis, 1 November 2018:

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan. Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Sebaliknya, jika nilai total impor lebih besar dari ekspor, maka perdagangan mengalami defisit.


 

Bulan Agustus lalu, neraca perdagangan Australia surplus sebesar AUD1.60 milliar, lebih tinggi dari perkiraan surplus AUD1.43 milliar dan bulan sebelumnya yang surplus AUD1.55 milliar. Pada bulan Agustus 2018, ekspor naik 1% m/m ke AUD36.56 milliar, sementara impor tetap sebesar AUD34.96 milliar.

Untuk bulan September 2018, diperkirakan perdagangan Australia akan kembali surplus sebesar AUD1.71 milliar. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Indeks PMI (Purchasing Managers Index) untuk sektor manufaktur ini dibuat dan dirilis oleh Markit setiap bulan. Perhitungannya didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk (inventory), aktivitas pengiriman (delivery), jumlah pesanan (orders), dan jumlah tenaga kerja.

Di Inggris, indeks ini dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 600 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, juga sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sementara rilis dibawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

 

 

Bulan September lalu, indeks Manufacturing PMI berada pada angka 53.8, lebih tinggi dari perkiraan 52.6 dan bulan sebelumnya yang 53.0. Pada bulan September, new orders, output, dan ekspor mengalami kenaikan. Untuk bulan Oktober 2018, diperkirakan indeks akan turun ke angka 53.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Super Thursday BoE: laporan inflasi, statement, suku bunga, notulen meeting, konferensi pers:

Laporan mengenai proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi Inggris yang dibuat oleh BoE ini dirilis per kuartal, disebut juga dengan Quarterly Inflation Report (QIR), dan selalu menjadi fokus pasar. Selain tingkat inflasi, BoE juga memberikan pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi Inggris untuk 2 tahun mendatang, juga kebijakan moneter yang akan dijalankan. Laporan inflasi kuartal ketiga tahun 2018 bisa dibaca di sini.

 

1. Data Asset Purchase Facility BoE bulan November 2018:

Asset Purchase Facility BoE adalah target pembelian asset oleh BoE. Data ini berkaitan dengan program Quantitative Easing dari BoE, yaitu jumlah dana total yang akan digunakan oleh BoE untuk membeli asset-asset di pasar terbuka. Pada meeting terakhir 13 September lalu, dana untuk pembelian asset ditargetkan sebesar £435 milliar, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan November 2018 ini, dana diperkirakan akan tetap sebesar £435 milliar. Jika jumlah dana untuk pembelian asset dikurangi (lebih kecil dari sebelumnya), maka GBP akan cenderung menguat.

2. Pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan November 2018.

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara Voting di antara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting 2 Agustus lalu, BoE menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% pada level +0.75%, sesuai dengan perkiraan pasar. Kenaikan ini adalah yang kedua kali dalam 10 tahun terakhir, dan adalah suku bunga tertinggi sejak bulan Maret 2009.


 

Pada meeting terakhir 13 September lalu, BoE mempertahankan suku bunga pada +0.75%. Dalam statement dan notulen yang dirilis seusai meeting, disebutkan bahwa Outlook ekonomi akan sangat bergantung pada pengeluaran konsumen, aktivitas bisnis, dan pasar keuangan. Hal ini terkait dengan perkembangan proses Brexit yang sedang berjalan. Sementara itu, GDP diproyeksikan akan tumbuh 1.75% per tahun. Kenaikan suku bunga berikutnya akan dilakukan secara bertahap dan terbatas.

Data terakhir menunjukkan, inflasi tahunan bulan September turun ke +2.4%, terendah dalam 3 bulan. GDP kuartal kedua tumbuh 0.4% q/q dan 1.2% q/y. Dari kedua data penting tersebut, ditambah dengan proses Brexit yang belum tuntas, maka untuk meeting hari ini, diperkirakan BoE masih akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level +0.75%. Jika BoE kembali menaikkan suku bunga, maka GBP akan cenderung menguat. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Selain penetapan suku bunga dan pembelian asset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil Voting untuk target pembelian asset dan penentuan suku bunga.

Hasil Voting dirilis dengan format: X1-X2-X3. X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan pembelian asset atau kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan pembelian asset atau penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir 13 September lalu, hasil Voting untuk suku bunga adalah 0-0-9, dan pembelian asset 0-0-9. Artinya, seluruh anggota MPC setuju untuk mempertahankan suku bunga dan jumlah pembelian asset. Untuk meeting hari ini, diperkirakan hasil Voting untuk suku bunga tetap 0-0-9, atau seluruh anggota MPC akan memilih opsi mempertahankan suku bunga pada level +0.75%. Sementara Voting untuk pembelian asset diperkirakan akan tetap 0-0-9.

Jika hasil Voting menunjukkan ada anggota MPC yang memilih opsi kenaikan suku bunga, dan ada yang ingin mengurangi pembelian asset, maka GBP akan cenderung menguat. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa diunduh di sini.

 


 

Konferensi pers Mark Carney bisa dipantau secara Live di sini.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.


 

Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 5,000 ke 215,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 214,000 klaim. Klaim rata-rata 4 mingguan tetap 211,750 klaim. Hingga minggu lalu, Jobless Claims di AS sudah berada di bawah angka 300,000 selama 189 minggu berturut-turut, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun 2,000 ke 213,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS indikator ini biasanya lebih berdampak dari yang dirilis Markit.

Dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS, fokus data ini adalah untuk mengetahui kondisi bisnis saat ini, termasuk Output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi Output sektor manufaktur di AS.


 

Bulan September lalu, indeks ISM Manufacturing AS berada pada angka 59.8, lebih rendah dari perkiraan 60.1 dan bulan sebelumnya yang 61.3 (tertinggi sejak bulan Mei 2004). Pada bulan September, indeks new orders, deliveries, dan inventories mengalami penurunan.

Untuk bulan Oktober 2018, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan kembali turun ke 59.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE