Menu

1 November 2019: NFP AS, PMI Manufaktur China, Inggris, Dan AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah serangkaian data ketenagakerjaan AS (Non Farm Payrolls, upah, pengangguran), dan indeks manufaktur AS (versi ISM), China, serta Inggris.

Jumat, 1 November 2019:

Indeks Manufacturing PMI versi Markit atau yang disebut dengan indeks Caixin ini adalah estimasi indeks PMI yang dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 430 purchasing manager di seluruh China. Fokusnya adalah mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan.

Parameter yang disurvei adalah produksi, new orders, harga, pengiriman, persediaan, dan tenaga kerja. Indeks ini sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan September lalu, indeks Caixin Manufacturing PMI China berada pada angka 51.4, lebih tinggi dari perkiraan 50.2, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Februari 2018. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya indeks new orders dan output.

Untuk bulan Oktober 2019, diperkirakan indeks akan berada pada angka 51.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan AUD dan NZD.

 

Indeks PMI (Purchasing Managers Index) ini dibuat dan dirilis oleh Markit setiap bulan, dan didasarkan pada 5 indikator utama yaitu: produksi, ketersediaan produk (inventory), aktivitas pengiriman (delivery), jumlah pesanan (orders), juga jumlah tenaga kerja.

Di Inggris, indeks ini dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 600 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, serta sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan September lalu, indeks Manufacturing PMI naik ke 48.3, lebih tinggi dari perkiraan 47.0, dan menjadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh harapan akan tercapainya kesepakatan Brexit. Untuk bulan Oktober 2019, diperkirakan indeks akan sedikit turun ke 48.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Data Non-Farm Payrolls (NFP) yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS ini mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian selama periode sebulan. Data ini merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, serta menjadi bahan pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan tingkat suku bunga.

Bulan September lalu, NFP bertambah 136,000 jobs, lebih rendah dari perkiraan bertambah 145,000 jobs, dan menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir. Rata-rata pertambahan jobs dalam 3 bulan terakhir adalah 156,666 jobs per bulan, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 170,666 jobs per bulan. Pada bulan September 2019, pertambahan lapangan pekerjaan terbanyak adalah tenaga profesional dan jasa bisnis (+34,000 jobs), sektor pemerintahan (+22,000 jobs), perawatan medis (+39,000 jobs), juga sektor transportasi (+16,000 jobs).

Untuk bulan Oktober 2019, diperkirakan NFP akan bertambah 90,000 jobs, sementara perkiraan dari Automatic Data Processing Inc.(ADP) menunjukkan penambahan bertambah 125,000 jobs (rilis data ADP Non Farm Employment Change tanggal 30 Oktober kemarin). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS setiap bulan ini mengukur perubahan upah rata-rata per jam (Average Hourly Earnings) di luar industri pertanian. Rilis data berupa persentase perubahan rata-rata upah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Upah dianggap berdampak tinggi oleh pasar, karena dikaitkan dengan besaran inflasi guna memperkirakan tingkat biaya hidup. The Fed selalu memperhatikan data upah rata-rata per jam sebagai pertimbangan untuk menentukan suku bunga acuan.

Bulan September lalu, upah rata-rata per jam di AS tidak mengalami perubahan atau stagnan (0.0%), lebih rendah dari perkiraan naik 0.3%, dan merupakan yang terendah sejak bulan Oktober 2017. Dalam basis tahunan (y/y), laporan ini naik 2.9%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 3.2%.

Untuk bulan Oktober 2019, diperkirakan upah rata-rata per jam akan naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini mengukur persentase total tenaga kerja produktif yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Meski dianggap sebagai indikator lagging, tetapi jumlah pengangguran tetap akan berdampak pada pengeluaran konsumen, jumlah tenaga kerja, dan tingkat kepercayaan.

Bulan September lalu, tingkat pengangguran di AS berada pada angka 3.5%, lebih rendah dari perkiraan 3.7%, dan menjadi yang terendah sejak bulan Desember 1969. Sementara itu, tingkat partisipasi bulan September 2019 berada pada angka 63.2%, sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Oktober 2019, diperkirakan tingkat pengangguran akan naik menjadi 3.6%. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM). Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari indeks rilisan Markit.

Dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis saat ini, indeks manufaktur ISM memperhitungkan komponen output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja.

Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

Bulan September lalu, indeks ISM Manufacturing AS turun ke 47.8, lebih rendah dari perkiraan 50.4, dan menjadi yang terendah sejak bulan Juni 2009. Pada bulan September 2019, indeks produksi, new orders, supplier deliveries, dan ekspor mengalami kontraksi.

Untuk bulan Oktober 2019, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan naik ke 49.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE