Menu

10-11 Agustus 2021: Inflasi AS Dan Indeks ZEW Jerman

Martin

Data berdampak hari ini adalah indeks kepercayaan bisnis Australia dan ZEW Jerman. Besok ada CPI dan persediaan minyak di AS.

Selasa, 10 Agustus 2021

Indeks kepercayaan bisnis ini dirilis oleh National Australia Bank (NAB) berdasarkan survei terhadap 350 pebisnis di luar sektor pertanian mengenai kondisi perekonomian Australia saat ini. Dalam praktiknya, indeks kepercayaan bisnis NAB menjadi indikator awal untuk pengeluaran konsumen, perekrutan tenaga kerja, dan investasi. Angka indeks lebih besar dari 0 (nol) menunjukkan ekspansi bisnis, sedangkan di bawah 0 menunjukkan kontraksi.

Bulan Juni lalu, indeks kepercayaan bisnis NAB merosot menjadi +11.0, lebih rendah dari perkiraan +19.0, dan merupakan yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Sentimen bisnis pada hampir semua sektor mengalami penurunan kecuali pertambangan dan manufaktur.

Untuk bulan Juli 2021, diperkirakan indeks akan kembali naik menjadi +14.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan AUD.

 

Angka indeks Zentrum für Europaische Wirtschaftsforschung (ZEW) atau Centre for European Economic Research dibuat berdasarkan survei terhadap sekitar 275 investor dan analis di Jerman. Fokusnya adalah mengenai pandangan terhadap perekonomian kawasan Euro pada umumnya dan Jerman pada khususnya untuk 6 bulan mendatang.

Indeks ZEW Jerman dan kawasan Euro dirilis secara bersamaan, tetapi angka indeks untuk Jerman biasanya dianggap lebih berdampak. Data ini dinilai penting karena sentimen investor dan analis adalah indikator awal bagi kondisi perekonomian. Angka positif (lebih besar nol) menunjukkan optimisme, sedangkan angka negatif menunjukkan pesimisme.

Bulan Juli lalu, indeks ZEW Jerman turun menjadi +63.3, jauh lebih rendah dari perkiraan +75.0, dan merupakan yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Meski demikian, indikator ekspektasi untuk 6 bulan ke depan masih positif. Sementara itu, indeks ZEW kawasan Euro juga turun menjadi +61.2, jauh lebih rendah dari perkiraan +79.0, dan merupakan yang terendah dalam 6 bulan.

Untuk bulan Agustus 2021, diperkirakan indeks ZEW Jerman akan kembali turun menjadi +54.9, dan untuk kawasan Euro diperkirakan turun menjadi +55.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

Rabu, 11 Agustus 2021

Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS, mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi dirilis pada saat yang sama, masing-masing dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Keduanya berdampak tinggi terutama data y/y.

The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS. Laju inflasi baik yang tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi setiap bulan akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.

Bulan Juni lalu, CPI total y/y melonjak menjadi +5.4%, lebih tinggi dari perkiraan +4.9%, dan merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2008. Naiknya permintaan akibat ekonomi yang mengalami recovery menjadi latar belakang lonjakan CPI total.

Sementara itu, CPI inti y/y bulan Juni 2021 naik 4.5%, lebih tinggi dari perkiraan +4.0%, dan menjadi yang tertinggi sejak November 1991. Jika diuraikan, kenaikan inflasi tahunan AS terutama disebabkan oleh meningkatnya harga gasoline hingga 45.1%, kendaraan bermotor bekas (+45.2%), gas (+15.6%), biaya transportasi (+10.4%), harga makanan (+2.4%), dan sewa tempat tinggal (+2.6%).

Untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.9%, lebih tinggi dari perkiraan +0.5%, dan menjadi yang tertinggi sejak Juni 2008. CPI inti m/m naik 0.9%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.7%.

Untuk bulan Juli 2021, diperkirakan CPI total y/y akan turun menjadi +5.3%, CPI inti y/y +4.3%, CPI total m/m diperkirakan +0.5%, dan CPI inti m/m +0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, data ini disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski dirilis oleh AS, indikator ini berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Data persediaan minyak juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan berdampak pada tingkat inflasi.

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri bertambah 3.63 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan berkurang 3.20 juta barel, dan menjadi yang tertinggi sejak Maret lalu. Untuk minggu ini, analis tidak memberikan perkiraan. Jika hasil rilis lebih tinggi dari minggu sebelumnya (+3.63 juta barel), maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Namun apabila angka rilis lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Kasus Corona Delta Kian Meluas, Harga Minyak Tertekan

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE