Menu

11 Januari 2019: CPI AS, GDP Dan Manufaktur Inggris

Martin

Data berdampak tinggi hari ini adalah CPI AS, output manufaktur dan industri Inggris, serta GDP Inggris.

Jumat, 11 Januari 2019:

GDP dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara, dan biasanya diumumkan per kuartal. Angka GDP menyatakan perubahan persentase nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dibandingkan dengan periode sebelumnya. Di Inggris, sektor yang menyumbang perubahan GDP adalah produksi, jasa, konstruksi, dan pertanian.

GDP Inggris dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) 3 kali per kuartal, yaitu berupa data Preliminary, Second Estimate, dan Final. Masing-masing data diterbitkan dalam basis kuartalan (q/q) dan tahunan (q/y). Mulai bulan Juli 2018, ONS Inggris juga merilis data GDP bulanan di samping GDP per kuartal. Yang berdampak tinggi biasanya adalah data q/q dan bulanan. Preliminary merupakan rilis awal sehingga lebih berdampak, tapi jika apabila pada Second Release dan Final terjadi perubahan, maka kedua data itu akan bisa berdampak tinggi juga.

Final GDP Inggris kuartal ketiga tumbuh 0.6%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal keempat tahun 2016. Dalam basis tahunan (q/y), GDP tumbuh 1.5%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang tertinggi di sepanjang tahun 2018. Sementara untuk GDP bulan Oktober 2018, terdapat kenaikan 0.1%, sesuai dengan perkiraan dan merupakan yang tertinggi dalam 3 bulan. Pertumbuhan kuartal ketiga lalu disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumen, ekspor, sektor konstruksi, dan sektor jasa.

GDP kuartal keempat tahun 2018 (Preliminary) akan dirilis tanggal 11 Februari mendatang, sementara untuk GDP bulan November yang dirilis hari ini diperkirakan akan kembali tumbuh 0.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Manufacturing Production atau Factory Production adalah leading indicator bagi laju perekonomian Inggris pada umumnya. Sektor manufaktur sangat erat hubungannya dengan tenaga kerja, tingkat pendapatan, dan tingkat pengeluaran konsumen. Di Inggris, sektor ini mempunyai porsi sekitar 80% dari total output produksi. Oleh karenanya, data ini lebih berdampak dibandingkan Industrial Production yang dirilis pada waktu bersamaan.

Sektor industri mencakup pertambangan serta jenis industri lain yang non-manufaktur. Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).


Bulan Oktober lalu, output sektor manufaktur Inggris m/m turun 0.9% (atau -0.9%), lebih rendah dari perkiraan stagnan (atau 0.0%), dan menjadi yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Sementara untuk basis tahunan (y/y), produksi manufaktur turun 1.0%, lebih rendah dari perkiraan stagnan dan merupakan yang terendah sejak bulan Oktober 2016.

Sementara itu, sektor industri non-manufaktur (Industrial Production) m/m turun 0.6%, lebih rendah dari perkiraan turun 0.4%, dan menjadi yang terendah sejak Mei 2018. Pada bulan Oktober 2018, produksi peralatan transportasi, farmasi, kimia, gas, kayu, dan kertas mengalami kontraksi. Dalam basis tahunan (y/y), data ini turun 0.8%, terendah sejak Oktober 2016.

Untuk bulan November 2018, diperkirakan Manufacturing Production m/m akan naik 0.4% dan y/y akan turun 0.7%. Sementara Industrial Production m/m diperkirakan naik 0.3%, dan y/y akan turun 0.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS, mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi akan dirilis secara bersamaan. Masing-masing data diterbitkan dalam 2 versi, yakni month over month (m/m) yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya. Keduanya berdampak tinggi terutama data y/y. The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS.

Laju inflasi baik yang tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi setiap bulan akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.


Bulan November lalu, CPI total y/y turun ke +2.2%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah sejak bulan Februari 2018. Sementara untuk basis bulanan (m/m), CPI total stagnan (atau 0.0%), sesuai dengan perkiraan dan merupakan yang terendah sejak Maret 2018. Naiknya inflasi tahunan bulan November 2018 disebabkan oleh meningkatnya harga bahan bakar minyak (+16.1%), harga makanan (+1.4%), perawatan kesehatan (+2.4%), jasa transportasi (+3.3%), dan sewa apartemen (+3.2%).

 


CPI inti y/y bulan November juga naik 2.2%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang +2.1%. Sedangkan CPI inti m/m naik 0.2%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi dalam 4 bulan).

Untuk bulan Desember 2018, diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan turun ke +1.9%, CPI total m/m diperkirakan turun 0.1% (atau -0.1%), CPI inti y/y akan tetap +2.2%, dan m/m akan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.



Keterangan
: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE