Menu

11-12 November 2020: RBNZ Meeting, CPI AS, Pidato Powell Dan Lagarde

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah statement dan konferensi pers RBNZ. Besok ada CPI dan Jobless Claims AS, GDP Inggris, serta pidato Fed Powell, ECB Lagarde, dan BoE Bailey.

Rabu, 11 November 2020:

Gubernur RBNZ menentukan suku bunga acuan atau yang lazim disebut Official Cash Rate (OCR) setelah berkonsultasi dengan beberapa bankir senior dan para penasehatnya. Suku bunga RBNZ dijadwalkan rilis 8 kali dalam setahun.

Pada meeting terakhir 23 September lalu, RBNZ mempertahankan OCR pada level +0.25%, sesuai dengan perkiraan pasar. Level suku bunga ini adalah yang terendah sejak tahun 1985. Pada bulan Maret lalu, RBNZ telah memangkas OCR sebesar 0.75% sebagai langkah darurat untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19. Selain itu, bank sentral juga menaikkan program pembelian asset skala besar (LSAP) dari NZD60 miliar menjadi NZD100 miliar.

Para pejabat bank sentral mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil guna menurunkan suku bunga pinjaman untuk mencapai target inflasi dan jumlah lapangan kerja. Para anggota komite juga mencatat kemungkinan penambahan stimulus moneter lanjutan, termasuk melalui Funding for Lending Program (FLP), pembelian aset-aset asing, dan suku bunga negatif. FLP dan suku bunga negatif akan dipersiapkan pada akhir tahun ini. Bank sentral juga menyoroti bahwa penurunan ekonomi yang berkepanjangan akan menyulitkan pencapaian target inflasi dan lapangan kerja.

Untuk bulan November ini, diperkirakan RBNZ masih akan mempertahankan suku bunga pada level +0.25%. Jika RBNZ kembali memangkas OCR atau menaikkan pembelian asset skala besar, maka NZD akan cenderung melemah. Statement kebijakan moneter bisa dibaca di sini.

 

Konferensi pers Adrian Orr bisa dipantau secara live di sini.

 

Kamis, 12 November 2020:

GDP dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara dan biasanya diumumkan per kuartal. Angka GDP menyatakan perubahan persentase nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya. Di Inggris, sektor yang menyumbang perubahan GDP adalah produksi, jasa, konstruksi, dan pertanian.

GDP Inggris dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) 3 kali per kuartal, yaitu sebagai data Preliminary, Second Estimate, dan Final. Masing-masing dihitung dalam basis kuartalan (q/q) dan tahunan (q/y). Preliminary adalah rilis awal sehingga lebih berdampak. Namun jika pada Second Estimate dan Final terjadi perubahan, maka kedua laporan tersebut akan bisa berdampak tinggi juga.

Mulai bulan Juli 2018, ONS Inggris juga merilis data GDP bulanan disamping GDP per kuartal. Dari semua jenis data GDP yang telah disebutkan, yang berdampak tinggi biasanya adalah data q/q dan bulanan.

GDP Inggris kuartal kedua lalu mengalami kontraksi 19.8% (atau -19.8%), lebih baik dari perkiraan -20.5%, tetapi merupakan rekor terendah sejak tahun 1955. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh merosotnya pengeluaran konsumen, pengeluaran pemerintah, dan investasi akibat terhentinya aktivitas ekonomi karena wabah COVID-19. Sementara itu, GDP bulan Agustus 2020 mengalami pertumbuhan 2.1% (atau +2.1%), lebih rendah dari perkiraan +4.6%, dan merupakan yang terendah dalam 4 bulan terakhir.

GDP Preliminary kuartal ketiga tahun 2020 diperkirakan tumbuh 15.6% (atau +15.6%), sementara GDP bulan September 2020 diperkirakan tumbuh 1.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Andrew Bailey dijadwalkan berbicara dalam konferensi Financial Times Global Digital. Isi pidato Bailey bisa dibaca di sini.

 

Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS, mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi dirilis secara bersamaan. Masing-masing dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Keduanya berdampak tinggi terutama data y/y.

The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS. Laju inflasi baik yang tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi setiap bulan akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.

Bulan September lalu, CPI total y/y naik menjadi +1.4%, sesuai perkiraan, dan menjadi yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir. CPI inti y/y bulan September adalah +1.7%, lebih rendah dari perkiraan +1.8%, dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi dalam 6 bulan terakhir). Naiknya inflasi tahunan terutama disebabkan oleh melonjaknya harga kendaraan bermotor sebesar 10.3%, makanan (+3.9%), pelayanan kesehatan (+0.9%), dan biaya sewa tempat tinggal (+2.0%). Sementara itu, harga energi dan biaya transportasi mengalami penurunan.

Untuk basis bulanan (m/m), CPI total +0.2%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir. Sedangkan CPI inti m/m adalah +0.2%, sesuai perkiraan dan merupakan yang terendah dalam 3 bulan.

Untuk bulan Oktober 2020, diperkirakan CPI total y/y akan turun menjadi +1.3% sementara CPI inti y/y naik ke +1.8%. Di sisi lain, CPI total dan CPI inti m/m diestimasikan tetap +0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Untuk itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 7,000 menjadi 751,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 740,000 klaim, tetapi merupakan yang terendah sejak akhir bulan Maret lalu. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir turun menjadi 787,000 klaim dibandingkan minggu sebelumnya.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun menjadi 730,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jerome Powell dan Christine Lagarde dijadwalkan berbicara via satelit di sebuah panel diskusi mengenai kebijakan moneter pada ECB Forum on Central Banking. Isi pidato Powell bisa dibaca di sini, dan isi pidato Lagarde bisa dibaca di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE