Menu

12 Januari 2018: Inflasi AS, Retail Sales AS, Perdagangan China

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah CPI AS, Retail Sales AS, neraca perdagangan China, indeks optimisme ekonomi AS dan pidato presiden Bundesbank Jerman.

Jumat, 12 Januari 2018:

Data yang dirilis oleh Customs General Administration of China (CGAC) ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan, dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).

Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Jika sebaliknya, maka perdagangan mengalami defisit. Volume perdagangan China yang meningkat akan berdampak positif pada partner dagangnya, terutama Australia, Selandia Baru dan Canada, yang banyak mengekspor komoditi pertambangan dan bahan makanan olahan ke China.

 

Bulan November lalu, perdagangan China surplus sebesar USD 40.21 milyard y/y, lebih tinggi dari perkiraan yang akan surplus USD 34.90 milyard dan merupakan surplus tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Pada bulan November 2017 ekspor naik 12.3% y/y ke USD 217.37 milyard dan impor naik 17.7% y/y ke USD 177.11 milyard.

Untuk bulan Desember 2017 diperkirakan perdagangan China y/y akan kembali surplus USD 36.90 milyard. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan berdampak positif pada AUD dan NZD.

 

Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS, mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. Pada saat yang sama akan dirilis CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak memperhitungkan harga makanan dan energi; masing-masing untuk month over month (m/m) yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Keduanya berdampak tinggi, terutama data y/y. The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS.

Lemahnya laju inflasi, baik yang tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m), sejak Maret lalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi bulan Oktober ini akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga dan menentukan proyeksi suku bunga tahun depan.

 

Bulan November lalu, CPI total y/y naik 2.2%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 2.0%. Sementara untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.4%; juga sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.1%.

 

Naiknya inflasi bulan November tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya harga energi (+9.4%), harga makanan (+1.4%), perawatan kesehatan (+1.6%), jasa transportasi (+3.8%) dan sewa apartemen (+3.2%). CPI inti y/y bulan November naik 1.7%, lebih rendah dari perkiraan dan bulan sebelumnya yang naik +1.8%, sedang CPI inti m/m naik 0.1%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.2%.

Untuk bulan Desember 2017 diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan naik 2.1%, CPI total m/m diperkirakan naik 0.1%, CPI inti y/y akan kembali naik 1.7% dan m/m akan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

 

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan retail dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis, penjualan retail inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos), dan penjualan retail total atau disebut juga Advance Retail Sales, masing-masing untuk data perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan data tahunan (year over year atau y/y). Penjualan retail bulanan lebih berdampak.

 

Bulan November lalu, Advance Retail Sales AS m/m naik 0.8%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.3% dan juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.5%. Penjualan retail inti bulan November naik 1.0%, juga lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.6% dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.4%. Untuk Advance Retail Sales bulan November y/y naik 5.8%, tertinggi dalam setahun terakhir.

Kenaikan penjualan retail bulan November terjadi pada stasiun bahan bakar (+2.8%), toko furniture (+1.2%), toko bahan bangunan (+1.2%), toko pakaian (+0.7%), toko peralatan elektronik (+2.1%), toko peralatan olah raga (+0.9%) dan rumah makan (+0.7%).

Untuk bulan Desember 2017, diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan naik 0.5%, Core Retail Sales m/m akan naik 0.3% dan Advance Retail Sales y/y akan naik 5.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indeks ini dirilis oleh Investor's Business Daily (IBD) bekerja-sama dengan TechnoMetrica Institute of Policy and Politics (TIPP) dan disebut juga dengan IBD/TIPP Consumer Confidence. Indikator ini mengukur optimisme konsumen mengenai perekonomian AS dalam waktu 6 bulan mendatang, terkait kondisi finansial konsumen dan tingkat kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah federal. Indeks dibuat berdasarkan survey pada 900 konsumen. Angka di atas 50.0 menunjukkan optimisme, sedangkan angka di bawah 50.0 menunjukkan pesimisme.

 

Bulan Desember 2017 lalu indeks optimisme ekonomi AS berada pada angka 51.9, lebih rendah dari perkiraan yang 54.6 dan juga lebih rendah dari bulan sebelumnya 53.6. Untuk bulan Januari 2018 diperkirakan indeks akan naik ke angka 52.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Jens Weidmann dijadwalkan berbicara di Bavaria. Isi pidato Weidmann bisa dibaca disini.

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex .






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE