Menu

1-2 September 2020: RBA Meeting, PMI Manufaktur AS Dan China

Martin

Data berdampak hari ini adalah Statement RBA serta Manufacturing PMI China dan AS. Besok ada GDP Australia.

Selasa, 1 September 2020:

Indeks Manufacturing PMI versi Markit atau yang disebut dengan indeks Caixin ini adalah estimasi indeks PMI yang dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 430 purchasing manager di seluruh China. Fokusnya adalah mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan.

Parameter yang disurvei adalah produksi, new orders, harga, pengiriman, persediaan, dan tenaga kerja. Indeks ini sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Juli lalu, indeks Caixin Manufacturing PMI China naik menjadi 52.8, lebih tinggi dari perkiraan 51.1, dan merupakan yang tertinggi sejak indikator ini dirilis tahun 2011. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya aktivitas ekonomi pasca lockdown akibat wabah COVID-19. Indeks new orders dan output produksi mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk bulan Agustus 2020, diperkirakan indeks akan sedikit turun menjadi 52.6. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan AUD dan NZD.

 

Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama, kecuali pada bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA.

Setelah menurunkan suku bunga acuan dua kali pada bulan Maret karena merosotnya aktivitas ekonomi akibat pandemi COVID-19, pada meeting terakhir tanggal 4 Agustus lalu, RBA memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level +0.25%, sesuai dengan perkiraan pasar. Level suku bunga ini adalah yang terendah sepanjang sejarah RBA. Bank sentral juga menyatakan akan mulai membeli obligasi pemerintah Australia.

Statement menyebutkan bahwa upaya pemulihan dari krisis wabah COVID-19 sekarang sedang berlangsung di sebagian besar Australia. Meski demikian, hasilnya tidak merata; seperti wabah di negara bagian Victoria yang berdampak besar pada ekonomi. Para anggota dewan juga mengatakan bahwa stimulus fiskal dan moneter akan dibutuhkan untuk beberapa waktu ke depan, hingga inflasi mencapai target 2 hingga 3% dan pasar tenaga kerja mengalami perbaikan.

Untuk bulan September 2020 ini, diperkirakan RBA masih akan mempertahankan suku bunga pada level 0.25%. Jika RBA kembali memotong suku bunga acuan, maka AUD akan cenderung melemah. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari rilisan Markit.

Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis saat ini, termasuk output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

Bulan Juli lalu, indeks ISM Manufacturing AS melonjak menjadi 54.2, lebih tinggi dari perkiraan 53.6, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan Maret 2019. Indeks new orders mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk bulan Agustus 2020, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan kembali naik menjadi 54.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Rabu, 2 September 2020:

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam persentase perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data GDP per kuartal 3 kali (Preliminary, Second Release, dan Final), Australia hanya merilis GDP sekali per kuartal pada sekitar 65 hari setelah berakhirnya kuartal tersebut.

Kuartal pertama lalu, GDP Australia mengalami kontraksi 0.3% (atau -0.3%) secara kuartalan, lebih baik dari perkiraan yang -0.4%, tetapi menjadi yang terendah sejak kuartal pertama 2011. Sementara untuk basis quarter per year (q/y), GDP tumbuh 1.4%, terendah sejak kuartal ketiga 2009. Turunnya GDP kuartal pertama 2020 terutama disebabkan oleh merosotnya pengeluaran konsumen, sektor manufaktur, dan ritel.

Dengan adanya wabah COVID-19 yang melanda Australia, maka GDP Australia q/q untuk kuartal kedua tahun 2020 diperkirakan kembali mengalami kontraksi sebesar 6.0%. Sementara itu, data q/y diperkirakan mengalami kontraksi 5.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE