Menu

1-2 September 2022: NFP, Manufaktur PMI Dan Jobless Claims AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah ISM Manufacturing PMI dan Jobless Claims AS. Besok ada Non Farm Payrolls, tingkat upah dan pengangguran di AS.

Kamis, 1 September 2022

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karenanya, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 2,000 menjadi 243,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 250,000 klaim, dan merupakan yang terendah dalam sebulan. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik dari 245,500 klaim menjadi 247,000 klaim.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik menjadi 250,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari data Markit.

Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager mengenai kondisi bisnis saat ini yang meliputi output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

Bulan Juli lalu, indeks ISM Manufacturing AS turun menjadi 52.8, masih lebih tinggi dari perkiraan 52.3, tetapi merupakan yang terendah sejak Juni 2020. Indeks new orders, produksi, supplier deliveries, dan tenaga kerja mengalami kontraksi.

Untuk bulan Agustus 2022, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan kembali turun menjadi 52.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumat, 2 September 2022

Data Non-Farm Payrolls (NFP) ini dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS untuk mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian selama periode sebulan. NFP merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, serta menjadi bahan pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan tingkat suku bunga.

Bulan Juli lalu, NFP bertambah 528,000 jobs, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 250,000 jobs, dan menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir. Penambahan lapangan pekerjaan terbanyak ada pada sektor rekreasi, tenaga profesional, jasa bisnis, jasa engineering, konsultan, dan pelayanan kesehatan.

Untuk bulan Agustus 2022, diperkirakan NFP akan bertambah 295,000 jobs,sementara perkiraan dari Automatic Data Processing Inc.(ADP) yang dirilis tanggal 31 Agustus kemarin menunjukkan akan bertambah 132,000 job. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.


Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS setiap bulan ini mengukur perubahan upah rata-rata per jam (Average Hourly Earnings) di luar industri pertanian. Rilis data berupa persentase perubahan rata-rata upah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Upah dikaitkan dengan besaran inflasi guna memperkirakan tingkat biaya hidup, sehingga The Fed selalu memperhatikan data upah rata-rata per jam sebagai pertimbangan untuk menentukan suku bunga acuan.

Bulan Juli lalu, upah rata-rata per jam di AS naik 15 Sen USD atau 0.5%, lebih tinggi dari perkiraa naik 0.3%, dan merupakan persentase tertinggi dalam 4 bulan. Dalam basis tahunan (y/y), upah rata-rata naik 5.2%, sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Agustus 2022, diperkirakan upah rata-rata per jam m/m akan naik 0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini mengukur persentase total tenaga kerja produktif yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Meski dianggap sebagai indikator lagging, tetapi jumlah pengangguran tetap berdampak pada pengeluaran konsumen, jumlah tenaga kerja, dan tingkat kepercayaan.

Bulan Juli lalu, tingkat pengangguran di AS berada pada angka 3.5%, lebih rendah dari perkiraan 3.6%. Tingkat pengangguran ini adalah yang terendah sejak bulan Februari 2020 atau sebelum pandemi COVID-19 melanda AS. Sementara itu, tingkat partisipasi bulan Juli berada pada angka 62.1%, terendah sepanjang tahun ini.

Untuk bulan Agustus 2022, diperkirakan tingkat pengangguran akan tetap 3.5%, sementara tingkat partisipasi diproyeksikan naik menjadi 62.2%. Hasil rilis tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE