Menu

13-14 Oktober 2022: Inflasi, Ritel, Dan Kepercayaan Konsumen AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah CPI dan Jobless Claims AS. Besok ada Retail Sales dan indeks kepercayaan konsumen AS versi UoM.

Kamis, 13 Oktober 2022

Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS, mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. Data terdiri dari CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi. Keduanya dirilis secara bersamaan, dan masing-masing dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) serta tahunan (year over year atau y/y). Keduanya sama-sama berdampak tinggi, terutama data y/y.

The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS. Laju inflasi baik yang tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi setiap bulan akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.

Bulan Agustus lalu, CPI total y/y turun menjadi +8.3%, lebih tinggi dari perkiraan +8.1%, tetapi merupakan yang terendah dalam 4 bulan terakhir. CPI inti y/y naik menjadi +6.3%, lebih tinggi dari perkiraan +6.1%, dan merupakan yang tertinggi dalam 5 bulan. Naiknya inflasi tahunan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga gasoline hingga 25.6%, bahan bakar minyak (+68.8%), harga gas (+33.0%), listrik (+15.8%), kendaraan bermotor (+7.8%), harga makanan (+11.4%), serta sewa tempat tinggal (+6.2%).

Untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.1%, lebih tinggi dari perkiraan turun 0.1%, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang stagnan atau 0.0%. Sementara CPI inti m/m naik menjadi +0.6%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang +0.3%.

Untuk bulan September 2022, diperkirakan CPI total y/y akan kembali turun menjadi +8.1%, tetapi CPI inti y/y diperkirakan naik menjadi +6.5%. CPI total m/m diperkirakan naik 0.2%, dan CPI inti m/m diperkirakan naik 0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karenanya, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 29,000 menjadi 219,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 205,000 klaim, dan merupakan yang tertinggi dalam 5 minggu terakhir. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 206,500 klaim dibandingkan minggu sebelumnya yang 206,250 klaim.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali naik menjadi 225,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Jumat, 14 Oktober 2022

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Pada akhirnya, aspek tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis yang diperhatikan: penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos) dan penjualan ritel total atau Advance Retail Sales. Masing-masing data menunjukkan perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, penjualan ritel bulanan dianggap lebih berdampak.

Bulan Agustus lalu, Advance Retail Sales AS m/m naik 0.3%, lebih tinggi dari perkiraan turun 0.1% (atau -0.1%), dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 0.4%. Penjualan ritel inti turun 0.3%, lebih rendah dari perkiraan stagnan atau 0.0%, dan menjadi yang terendah sepanjang tahun ini. Sementara itu, Advance Retail Sales y/y naik 9.15%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 10.06%.

Kenaikan penjualan ritel bulan Agustus 2022 terjadi pada dealer kendaraan bermotor, toko makanan dan minuman, toko material bangunan, serta toko pakaian. Sementara itu, penjualan di stasiun bahan bakar, toko peralatan kesehatan, dan toko elektronik mengalami penurunan.

Untuk bulan September 2022, diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan naik 0.2%, Core Retail Sales m/m akan turun 0.1%, sementara Advance Retail Sales y/y diperkirakan naik 8.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data ini dirilis oleh University of Michigan (UoM) 2 kali setiap bulan untuk mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis dan keuangan di AS. Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor disamping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Disebut juga Thomson Reuters/University of Michigan's Consumer Sentiment, indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 500 konsumen mengenai kondisi ekonomi AS saat ini dan yang akan datang. Data dirilis dalam 2 versi dengan selang waktu 2 minggu, yaitu Preliminary (data awal) dan Revised (data final). Indeks Preliminary dirilis lebih awal sehingga akan lebih berdampak daripada data Revised.

Indeks UoM Consumer Sentiment AS bulan September menunjukkan angka 58.6 pada edisi final, lebih rendah dari perkiraan 59.5, tetapi menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir. Indeks current economic conditions naik dari 58.6 menjadi 59.7, sementara indeks consumer expectations tetap 58.0.

Untuk indeks Preliminary bulan Oktober 2022 diperkirakan sedikit naik menjadi 58.7. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE