Menu

13-14 September 2018: CPI AS, ECB Dan BoE Meeting

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah ECB dan BoE meeting, notulen BoE, CPI dan Jobless Claims AS, serta testimoni Fed Quarles. Besok ada pidato Fed Bostic.

Kamis, 13 September 2018:

1. Data Asset Purchase Facility BoE bulan September 2018.

Asset Purchase Facility BoE adalah target pembelian aset oleh BoE. Data ini berkaitan dengan program Quantitative Easing dari BoE, yaitu jumlah dana total yang akan digunakan oleh BoE untuk membeli aset-aset di pasar terbuka. Pada meeting terakhir 2 Agustus lalu, dana untuk pembelian aset sebesar £435 miliar, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya. Untuk bulan Agustus 2018 ini, pembelian aset diperkirakan akan tetap sebesar £435 miliar. Jika jumlah dana untuk pembelian aset dikurangi (lebih kecil dari sebelumnya), maka GBP akan cenderung menguat.


2. Pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan September 2018.

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara Voting di antara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting terakhir 2 Agustus lalu, BoE menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% pada level +0.75%, sesuai dengan perkiraan pasar. Kenaikan ini adalah yang kedua kali dalam 10 tahun terakhir, dan merupakan suku bunga tertinggi sejak bulan Maret 2009. Dalam meeting, seluruh anggota MPC memilih opsi kenaikan suku bunga.


 

Pada statement yang dirilis seusai meeting, disebutkan jika kondisi makro ekonomi sesuai dengan perkiraan, maka BoE akan menaikkan suku bunga lagi secara bertahap. Dalam estimasi inflasi yang dirilis secara bersamaan, disebutkan bahwa inflasi akan mencapai 2.2% pada tahun 2019, dan 2.1% pada tahun 2020.

Meski demikian, gubernur Mark Carney mengatakan bahwa Outlook ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan proses Brexit, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kebijakan bank sentral. Ketidakpastian kenaikan suku bunga berikutnya tersebut telah menyebabkan GBP anjlok.

Dari data terakhir, inflasi bulan Juli y/y naik 2.9%, tertinggi sejak Februari 2012, sementara GDP kuartal kedua naik 4.2%, tertinggi sejak kuartal ke 3 tahun 2014. Meski demikian, pada meeting hari ini diperkirakan BoE masih akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level +0.75%, terutama karena belum adanya kepastian hasil negosiasi Brexit. Jika BoE kembali menaikkan suku bunga, maka GBP akan cenderung menguat.

 

Selain penetapan suku bunga dan pembelian aset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam kebijakan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil Voting untuk target pembelian aset dan penentuan suku bunga.

Format hasil Voting adalah: X1-X2-X3, dengan X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan pembelian aset atau kenaikan suku bunga, X2 sebagai jumlah anggota yang setuju penurunan pembelian aset atau penurunan suku bunga, dan X3 sebagai jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir 2 Agustus lalu, hasil Voting untuk suku bunga adalah 9-0-0 dan pembelian asset 0-0-9. Artinya, seluruh anggota MPC setuju menaikkan suku bunga dan tetap mempertahankan jumlah pembelian aset. Untuk meeting hari ini, diperkirakan hasil Voting untuk suku bunga adalah 0-0-9, atau seluruh anggota MPC akan memilih opsi mempertahankan suku bunga pada level +0.75%. Sementara Voting untuk pembelian aset diperkirakan akan tetap 0-0-9. Jika hasil Voting menunjukkan ada anggota MPC yang memilih opsi kenaikan suku bunga, dan ada yang ingin mengurangi pembelian aset, maka GBP akan cenderung menguat. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa diunduh di sini.

 

Suku bunga ECB ditentukan dengan cara Voting di antara 6 anggota ECB Executive Board, dan 15 dari 19 gubernur bank sentral negara-negara kawasan Euro. Hasil Voting akan diumumkan 4 minggu setelah meeting dalam sebuah notulen.


 

Pada meeting terakhir 26 Juli lalu yang diadakan di Frankfurt, Jerman, ECB mempertahankan suku bunga acuan 0.00%, suku bunga deposito -0.40%, dan suku bunga pinjaman (lending rate) sebesar +0.25%. Pembelian aset akan dikurangi menjadi €15 miliar mulai bulan September ini. Proses tersebut ditargetkan berakhir bulan Desember.

Dalam konferensi pers seusai meeting bulan lalu, presiden ECB Mario Draghi dianggap dovish. Hal ini karena meskipun ia menyatakan meskipun stimulus dikurangi, tetapi langkah itu akan dilakukan secara bertahap untuk menghindari risiko perang dagang yang saat ini sedang berlangsung.

Ketiadaan isyarat waktu dimulainya pengetatan moneter atau kenaikan suku bunga menyebabkan EUR melemah, meski Draghi optimis terhadap Outlook ekonomi Eurozone. Data terakhir menunjukkan, inflasi Zona Euro bulan Agustus y/y turun ke +2.0% dibandingkan bulan sebelumnya yang +2.1%, sementara GDP kuartal kedua tetap pada +0.4%.

Pada meeting hari ini, analis memperkirakan ECB masih akan mempertahankan suku bunga acuannya pada 0.00%. Fokus pasar akan tertuju pada konferensi pers Mario Draghi, terutama mengenai kemungkinan waktu kenaikan suku bunga dan proyeksi ekonomi Eurozone. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 


 

Konferensi pers terdiri atas 2 bagian, yaitu pembacaan statement kebijakan moneter dan proyeksi ekonomi, serta acara tanya jawab. Acara konferensi pers ECB bisa dipantau di sini.

 

Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS, dan mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi dirilis secara bersamaan. Masing-masing data diterbitkan dalam 2 versi, yakni untuk month over month (m/m) yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya. Keduanya sama-sama berdampak tinggi, terutama data y/y. The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS.

Laju inflasi tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi setiap bulan akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.


 

Bulan Juli lalu, CPI total y/y naik 2.9%, lebih rendah dari perkiraan naik 3.0%, dan sama dengan bulan sebelumnya, yang menjadi pencapaian tertinggi sejak bulan Februari 2012. Sementara untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.2%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.1%.

Naiknya inflasi bulan Juli disebabkan oleh meningkatnya harga bahan bakar minyak (+34.7%), harga makanan (+1.4%), perawatan kesehatan (+2.3%), jasa transportasi (+4.0%), dan sewa apartemen (+3.5%). CPI inti y/y bulan Juli naik 2.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 2.3%, dan menjadi yang tertinggi sejak September 2008. Sementara itu, CPI inti m/m naik 0.2%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Agustus 2018, diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan naik 2.8%, CPI total m/m diperkirakan naik 0.3%, CPI inti y/y akan kembali naik 2.4%, dan m/m akan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

 

 

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 10,000 ke 203,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 214,000 klaim, dan menjadi yang terendah dalam 48 tahun terakhir. Klaim rata-rata 4 mingguan turun 2,750 ke 209,500 klaim. Hingga minggu lalu, Jobless Claims di AS sudah berada di bawah angka 300,000 selama 182 minggu berturut-turut, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil. Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik 7,000 ke 210,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Randal Quarles dijadwalkan memberikan testimoni mengenai pertumbuhan ekonomi, regulatory relief, dan Undang-Undang perlindungan konsumen di depan Senate Banking Committee, di Washington DC. Isi testimoni Quarles bisa dibaca di sini.

 

Jumat, 14 September 2018:

Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta yang juga anggota FOMC, Raphael Bostic, dijadwalkan berbicara mengenai Outlook ekonomi dan kebijakan moneter di Mississippi Council of Economic Education. Isi pidato Bostic bisa dibaca di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE