Menu

14 April 2022: ECB Meeting, Retail Sales, Dan Jobless Claims AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah statement dan konferensi pers ECB, Retail Sales, Jobless Claims, serta kepercayaan konsumen AS.

Kamis, 14 April 2022

Suku bunga ditentukan dengan cara voting antara 6 anggota ECB Executive Board dan 15 dari 19 gubernur bank sentral negara-negara kawasan Euro. Hasil voting akan diumumkan 4 minggu setelah rapat dalam notulen meeting.

Pada meeting terakhir 10 Maret lalu, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 0.00%, sesuai dengan perkiraan. Tingkat suku bunga ini adalah rekor terendah sepanjang sejarah ECB. Statement menyebutkan bahwa bank sentral akan mempercepat jadwal pembelian aset dalam beberapa bulan mendatang. Disebutkan bahwa Asset Purchase Programmes (APP) bisa berakhir pada kuartal ketiga tahun ini jika prospek inflasi jangka menengah tidak menunjukkan penurunan.

Pembelian aset bulanan akan menjadi €40 miliar pada bulan April, €30 miliar pada bulan Mei, dan €20 miliar pada bulan Juni. Target ini lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya yang menakar jika pembelian aset baru akan menjadi 20 miliar pada kuartal keempat. Sementara itu, suku bunga acuan akan tetap dipertahankan pada level terendah.

Dalam konferensi pers, Presiden Lagarde mengatakan bank sentral saat ini melihat inflasi berada pada 5.1%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang 3.2%. Sementara GDP untuk tahun ini, perkiraan bank sentral mengalami penurunan dari 4.2% menjadi 3.7%.

Lagarde menambahkan bahwa perang Rusia-Ukraina akan berdampak secara material pada kegiatan ekonomi, kenaikan inflasi di tengah harga energi dan komoditas yang tinggi, gangguan perdagangan internasional, serta kepercayaan yang lemah.

Untuk bulan April 2022, diperkirakan ECB masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada 0.00%. Jika ECB menaikkan suku bunga acuan, maka EUR akan cenderung menguat. Statement bank sentral Eropa hari ini bisa dibaca di sini.

 

Konferensi pers terdiri atas dua bagian yaitu pembacaan Statement kebijakan moneter, proyeksi ekonomi, dan sesi tanya jawab. Acara konferensi pers ECB bisa dipantau di sini.

 

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan; hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis yang diperhatikan, yaitu penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos) dan penjualan ritel total (Advance Retail Sales). Masing-masing data menunjukkan perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, penjualan ritel bulanan dinilai lebih berdampak.

Bulan Februari lalu, Advance Retail Sales AS m/m naik 0.3%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.4%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik hingga 4.9%. Penjualan ritel inti naik 0.2%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.9%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 4.4%. Sementara itu, Advance Retail Sales y/y naik 17.6%, tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Kenaikan penjualan ritel terjadi pada stasiun bahan bakar, tempat makan dan minum, dealer kendaraan bermotor, serta toko material bangunan. Sementara itu, toko peralatan kesehatan serta toko makanan dan minuman mengalami penurunan.

Untuk bulan Maret 2022, diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan naik 0.6%, Core Retail Sales m/m akan naik 1.0%, dan Advance Retail Sales y/y diperkirakan naik 11.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Untuk itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 5,000 menjadi 166,000 klaim, jauh lebih rendah dari perkiraan 201,000 klaim, dan merupakan yang terendah sejak 1968. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir turun 8,000 menjadi 170,000 klaim, terendah sejak 2020.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik menjadi 172,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data ini dirilis oleh University of Michigan (UoM) 2 kali setiap bulan dan mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis serta keuangan di AS. Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor disamping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Disebut juga Thomson Reuters/University of Michigan's Consumer Sentiment, indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 500 konsumen mengenai kondisi ekonomi AS saat ini dan yang akan datang. Data ini dirilis dalam 2 versi dengan selang waktu 2 minggu, yaitu Preliminary (data awal) dan Revised (data final). Indeks Preliminary dirilis lebih awal sehingga akan lebih berdampak daripada Revised.

Indeks UoM Consumer Sentiment edisi final menunjukkan angka 59.4 pada bulan Maret, lebih rendah dari perkiraan 59.7, dan menjadi yang terendah sejak Agustus 2011. Indeks current economic conditions turun dari 68.2 menjadi 67.2, sementara indeks consumer expectations turun dari 54.4 menjadi 54.3.

Untuk bulan April 2022, indeks UoM Preliminary diperkirakan turun menjadi 59.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE