Menu

14-15 Agustus 2019: Inflasi Inggris, Industri China, GDP Eurozone

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini: CPI dan PPI Inggris, GDP Eurozone dan Jerman, output industri China, upah di Australia, dan pidato RBA Debelle.

Rabu, 14 Agustus 2019:

Data ini dirilis oleh biro statistik Australia setiap kuartal, mengukur persentase perubahan upah per jam dari perusahaan milik pemerintah maupun swasta. Besaran upah merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi besaran inflasi; meningkatnya upah akan menyebabkan naiknya inflasi di tingkat konsumen (CPI). Rilis data berupa persentase perubahan upah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter per quarter atau q/q), dan perubahan upah kuartal yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya (quarter per year atau q/y).


Kuartal pertama lalu, upah per jam di Australia naik 0.5% q/q, lebih rendah dari perkiraan naik 0.6%, dan sama dengan kuartal sebelumnya. Sementara untuk q/y, laporan ini naik 2.3%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan kuartal sebelumnya (tertinggi sejak kuartal ketiga tahun 2015). Kenaikan upah terjadi di sektor jasa, telekomunikasi, dan konstruksi.

Untuk kuartal kedua tahun 2019, diperkirakan upah per jam q/q akan kembali naik 0.5%, dan q/y akan naik 2.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Indikator yang disebut juga dengan Industrial Output ini mengukur hasil produksi dari sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya di China. Karena China merupakan partner dagang utama Australia, Kanada, dan Uni Eropa, maka perubahan output industri yang merupakan penggerak utama ekonomi China akan sangat mempengaruhi kondisi perekonomian ketiga kawasan negara tersebut.

Industrial Production dianggap sebagai salah satu indikator awal bagi laju perekonomian China. Hasil rilis berupa persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan persentase perbandingan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).


Bulan Juni lalu, output industri China y/y naik 6.3%, lebih tinggi dari perkiraan naik 5.2%, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Sementara untuk m/m, data ini naik 0.68%, tertinggi dalam 3 bulan. Dibandingkan bulan sebelumnya, produksi sektor pertambangan, tekstil, dan bahan kimia mengalami kenaikan, sementara sektor non metal dan komunikasi mengalami penurunan.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan output industri China y/y akan naik 6.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD dan NZD menguat.

 

Angka GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu. GDP dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara, dan biasanya diumumkan per kuartal. Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan kuartal sebelumnya.

Di negara-negara anggota kawasan Euro, GDP dirilis 2 kali, yakni sebagai data Preliminary dan Final. Preliminary GDP adalah rilis pertama, sehingga umumnya berdampak lebih tinggi. Data GDP Jerman adalah yang paling berdampak di antara rilis GDP negara-negara kawasan Euro lainnya, karena Jerman merupakan lokomotif ekonomi kawasan.


GDP Jerman kuartal pertama lalu mengalami pertumbuhan 0.4%, sesuai dengan perkiraan, dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal kedua tahun lalu. Pertumbuhan kuartal pertama tahun 2019 didukung oleh permintaan domestik dan sektor perdagangan.

Untuk kuartal kedua tahun 2019, diperkirakan GDP Jerman akan mengalami kontraksi 0.1% (atau -0.1%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

Guy Debelle dijadwalkan berbicara dalam sebuah panel diskusi di Sydney. Isi pidato Debelle bisa dibaca di sini.

 

CPI adalah pengukur utama tingkat inflasi yang selalu diperhatikan bank sentral sebagai pertimbangan utama dalam menentukan suku bunga. Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori makanan, minuman, dan energi (bahan bakar minyak dan gas). Data yang dirilis berupa month over month (m/m) dan year over year (y/y). Laporan m/m membandingkan data bulan ini dengan bulan sebelumnya, sementara y/y merupakan hasil perbandingan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Dari semua jenis data di atasn, yang paling berdampak adalah CPI total y/y (inflasi tahunan), karena digunakan sebagai acuan oleh BoE. Disamping CPI, akan dirilis juga data Producer Price Index (PPI) dan Retail Price Index (RPI) yang hanya mengukur barang-barang konsumsi utama serta biaya sewa tempat tinggal (y/y). Namun, dampak CPI jauh lebih tinggi daripada kedua laporan tersebut.


Bulan Juni lalu, inflasi tahunan Inggris naik 2.0%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah dalam 3 bulan). Naiknya inflasi tahunan bulan Juni disebabkan oleh meningkatnya biaya transportasi, biaya rekreasi, tarif hotel, harga makanan dan minuman non alkohol, juga harga bahan bakar.

CPI inti bulan Juni 2019 y/y naik 1.8%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 1.7%. Sementara untuk basis bulanan (m/m), CPI stagnan atau 0.0%, sesuai dengan perkiraan, dan merupakan yang terendah dalam 5 bulan terakhir.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan CPI total y/y akan naik 1.9%, m/m akan turun 0.1% (atau -0.1%), dan CPI inti y/y akan kembali naik 1.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator ini mengukur perubahan harga di tingkat produsen dan akan mempengaruhi tingkat inflasi di Inggris. Bulan Juni lalu, PPI m/m Inggris turun 1.4% (atau -1.4%), lebih rendah dari perkiraan turun 1.0%, dan menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir. Sementara untuk y/y, data ini naik 1.6%, terendah sejak September 2016.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan PPI m/m akan naik 0.6%, dan y/y diperkirakan naik 1.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP.

 

GDP dirilis oleh Eurostat 3 kali per kuartal, yaitu dalam bentuk Preliminary Flash GDP, Flash GDP, dan Revised (Final). Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter over quarter atau q/q). Preliminary Flash adalah rilis pertama, sehingga dampaknya paling besar dibanding dua jenis data GDP lainnya.


Data Preliminary Flash GDP kuartal pertama 2019 yang dirilis 31 Juli lalu tumbuh 0.2%, sesuai dengan perkiraan, dan lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 0.4%. Di antara negara-negara kawasan Euro, Latvia tumbuh 0.8%, Spanyol tumbuh 0.5%, Perancis dan Belgia tumbuh 0.2%, dan Austria tumbuh 0.3%. Jerman baru akan merilis data Preliminary GDP kuartal kedua hari ini.

Untuk Flash GDP kawasan Euro kuartal kedua tahun 2019 diperkirakan akan tetap +0.2%. Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka EUR akan cenderung menguat.

 

Kamis, 15 Agustus 2019:

Guy Debelle dijadwalkan berbicara dalam Annual Risk Australia Conference di Sydney. Isi pidato Debelle bisa dibaca di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE